Jurnalindo.com – Rasa lapar adalah sensasi alami yang dirasakan saat tubuh membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisinya.
Namun, seringkali rasa lapar yang begitu melilit perut kemudian bisa hilang dengan sendirinya saat kita sibuk beraktivitas.
Berikut ini beberapa alasan ilmiah di balik fenomena ini dan bagaimana aktivitas dapat memengaruhi persepsi lapar.
1. Perubahan Fokus Perhatian
Saat kita sibuk beraktivitas, terutama jika aktivitas tersebut membutuhkan fokus dan konsentrasi, pikiran kita cenderung teralihkan dari sensasi lapar.
Fokus perhatian yang intens pada tugas atau aktivitas dapat mengurangi kesadaran kita terhadap perasaan lapar.
2. Peningkatan Produksi Hormon Stres
Beraktivitas, terutama dalam situasi yang menuntut dapat meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol.
Hormon stres ini dapat mengurangi nafsu makan dan mengalihkan energi tubuh ke aktivitas fisik atau mental yang sedang dilakukan.
3. Mobilisasi Cadangan Energi
Saat kita beraktivitas, terutama aktivitas fisik yang intens tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot.
Pemakaian glikogen ini dapat memberikan sumber energi tambahan bagi tubuh, sehingga mengurangi rasa lapar.
4. Efek Psikologis
Aktivitas yang menyenangkan atau memuaskan secara psikologis, seperti hobi atau pekerjaan yang disukai dapat menyebabkan pelepasan endorfin atau hormon bahagia dalam tubuh.
Sensasi bahagia atau kegembiraan ini dapat mengurangi persepsi lapar.
5. Pengalihan Perhatian pada Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik, terutama yang melibatkan gerakan tubuh yang intens dapat mengalihkan perhatian dari perasaan lapar ke sensasi tubuh yang lain, seperti kelelahan otot atau keringat.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran terhadap lapar.
Meski pada beberapa kasus, lapar bisa hilang saat kita sibuk melakukan aktivitas lain, penting untuk tetap memastikan bahwa tubuh menerima asupan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi.
Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi persepsi rasa lapar yang hilang saat digunakan beraktivitas, kita dapat mengoptimalkan manajemen makanan dan gaya hidup kita untuk mendukung kesehatan yang baik.
Jurnal/Mas
