Menghadirkan ruang yang nyaman lewat seni di gelaran Festival Film 100% Manusia

jurnalindo.com, Jakarta – Festival Film  100% Manusia 2022 kembali berkomitmen untuk menciptakan ruang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia melalui seni dan diskusi.

“Sejak awal kami hadir pada tahun 2017, menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi semua yang hadir dan berpartisipasi dalam festival telah menjadi misi utama kami,” kata Director Rain Weather dalam siaran pers.

Tahun ini, Festival Film 100% Manusia  mengambil tema Changemakers di mana setiap orang memiliki kekuatan untuk membuat perubahan bagi kemanusiaan. Tema ini juga disampaikan oleh dua program agregasi film pendek, 100% Local Flavours dan 100% Homemade, yang fokus pada film pendek terbaru dari pembuat film muda Indonesia.

Baca Juga: Inul Daratista pdan Adam suseno luncurkan film Black Adam

Film pendek seperti “Laut Memanggilku” karya Tumpal Tampubolon, “Lika Liku Laki” karya sutradara Khozy Rizal, serta film pendek “These Colours Don’t Run” karya Difizckal Satriatama dapat ditonton secara gratis di seluruh lini pemutaran festival tahun ini.

Sebanyak 7 film panjang dan 3 kompilasi film pendek Indonesia dapat dipesan tiketnya melalui situs Festival Scope mulai tanggal 19 Oktober dan bisa ditonton dari seluruh wilayah di Indonesia mulai tanggal 28 Oktober-12 November.

Festival akan dibuka dengan film asal Austria pemenang Best Film Grand Prize Venice International Critics Week di Venice Film Festival tahun 2022 yaitu “Eismayer” dan ditutup dengan film produksi Belanda yaitu “Last Days of Spring” yang meraih Grand Prize City of Lisbon International Competition nominee di IndieLisboa International Independent Film Festival 2021.

Baca Juga: Song Joong Ki rilis poster perdana film Reborn Rich

Sementara itu, edisi keenam 100% Manusia Film Festival akan berlangsung secara hibrida tanggal 28 Oktober-6 November 2022 di Jakarta dan 9-12 November 2022 di Yogyakarta.

Adapun pemutaran film secara daring dapat diakses melalui Festival Scope. Sebanyak 56 film dari 22 negara dan 10 acara lainnya dapat diikuti secara gratis.

Program 100% Cinergi (Cinema Berbagi), pemutaran inklusif yang menyediakan ruang untuk penonton dengan kebutuhan khusus dan disabilitas, yang ramah untuk teman tunanetra dan teman tuli, kembali hadir tahun ini dengan memutar film “Preman” karya sutradara Randolph Zaini.

Selain itu, teman-teman tuli juga bisa mengikuti acara jalan kaki di program “A Walk to Understand: Changemakers”. Penerjemah bahasa isyarat akan disediakan untuk kedua program ini. ( Ara/Amnan )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *