Huawei sebut konektivitas dapat dicapai dengan kolaborasi

Jurnalindo.com, Jakarta, 24/11 – Vice Presiden Huawei Indonesia Business Environment James Sun mengatakan konektivitas dapat dibangun dan dicapai melalui kerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi.

“Dengan bekerja sama dengan mitra operator, Huawei berupaya untuk memaksimalkan semua potensi dan peluang dengan berbagi praktik terbaik dan berfokus pada cara-cara baru untuk memperluas infrastruktur yang ada,” kata Sun di Jakarta, Rabu (23/11).

“Hal ini untuk menciptakan masyarakat digital yang benar-benar inklusif. Kita dapat menunjukkan betapa efektif, produktif, dan cerdasnya dunia kita nantinya di masa depan,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Sun mengatakan bahwa Huawei sebagai penyedia solusi TIK global akan selalu mencari terobosan dan inovasi teknologi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

“Huawei akan terus memperluas inklusi digital untuk menghubungkan masyarakat yang selama ini sulit dijangkau layanan internet melalui berbagai solusi Huawei, termasuk solusi Huawei Rural Star yang telah diterapkan di banyak negara di dunia. Kami melihat solusi ini sangat cocok untuk diterapkan untuk menciptakan konektivitas antar pulau di Indonesia,” kata dia.

Baca Juga: Penampilan memukau Bellingham di Piala Dunia 2022 Qatar jadi sorotan

Pada tahun 2021, Huawei dan mitra operator sedang menguji coba solusi broadband nirkabel Rural Star Pro dengan fitur inti LTE untuk mobilitas di daerah terpencil di Kalimantan.

Huawei Rural Star merupakan terobosan dalam desain stasiun radio dasar dengan kemampuan mengintegrasikan pita dasar, peralatan transmisi radio, dan LTE untuk backhaul nirkabel secara bersamaan, ke dalam satu unit.

Dengan konsep backhaul LTE, spektrum operator yang biasanya hanya digunakan untuk perangkat pengguna atau akses radio juga dapat digunakan untuk menyediakan akses antar stasiun basis radio (backhaul).

Fitur ini mampu menekan biaya sewa transmisi yang sebelumnya dikeluarkan oleh operator seperti penggunaan microwave dan satelit. Saat ini, solusi tersebut telah diterapkan di lebih dari 60 negara yang melayani 50 juta populasi. (Slmn/ANtara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *