4 Cara Menghadapi Anak yang Keras Kepala

 

Jurnalindo.com – Semakin bertumbuhnya usia anak, yang semakin beranjak dewasa akan semakin terlihat beberapa sifat aslinya. Namun cara mendidik anak yang keras kepala tidaklah mudah bagi orang tua.

Padahal cara yang ampuh untuk menangani anak yang keras kepala bukan dengan mengeluarkan nada tinggi akan tetapi memberikan pemahaman dan perhatian penuh. Mengalahlah, dan menasehati dengan baik, tutur kata yang lembut.

Ketika misalnya anak males mandi, males belajar, males sholat atau pergi bermain dengan temannya. Itu sangat membuat orang tua emosinya naik.

Baca Juga: Padusan Unik Truck Berisi Air dengan Tema Padusan Menghibur Pengguna Jalan

Menghadapi anak yang keras kepala memang membutuhkan kesabaran yang lebih dari biasanya, tapi tidak perlu secara fisik apalagi menjewer atau memukulnya. Dikutip dari fustany.com, berikut ini hal yang dapat orang tua lakukan saat menghadapi anak yang keras kepala:

1. Posisikan diri sebagai teman bagi anak

Kadang kala anak merasa tidak nyaman saat harus diatur oleh orang tua. Mereka cenderung memiliki keinginan dan prinsipnya yang sering kali justru bertabrakan dengan aturan orang tua.

Untuk menyikapi hal ini, posisikan orang tua sebagai teman yang baik bagi anak. Kelak anak akan merasa bahwa orang tua merupakan sosok yang ternyaman bagi mereka untuk dapat saling bercerita dan berkeluh kesah.

2. Dengarkan pendapat si anak

Komunikasi dengan anak adalah hal terpenting sebagai cara menghadapi sikap anak yang keras kepala. Namun, komunikasi antara anak dan orang tua tentu harus berjalan dua arah.

Jika ingin si anak mendengarkan Anda, Anda pun harus mau mendengarkannya terlebih dahulu.

Sebab, anak keras kepala lebih memiliki pendapat yang kuat dan senang berdebat demi keinginannya terpenuhi. Anak bisa berubah menjadi keras kepala bila mereka merasa tak lagi didengar pendapatnya oleh orang lain. Jadi, cobalah dekati si anak dan dengarkan apa yang dia inginkan.

3. Bersikap positif

Tidak mudah dalam menghadapi anak dengan karakter keras kepala. Tidak sedikit pula orang tua yang justru emosi pada anak atas apa yang dilakukan atau dikatakannya.

Jika terpancing emosi, orang tua tetaplah bersikap tenang. Agar anak dapat memahami pesan yang disampaikan oleh orangtuanya.

4. Memberikan anak pilihan

Anak-anak memiliki jalan pikirannya sendiri dan tidak suka diberi tahu tentang apa yang harus dilakukan. Ambil contoh, Anda menyuruh si anak untuk tidur saat ia sedang asik menonton TV. Jawaban yang mungkin kamu dengar adalah kata “tidak”.

Ini sama halnya bila kamu memberikan mainan yang tak disukai oleh si anak, maka jawabannya mungkin akan sama. Cara mendidik anak yang keras kepala ini bisa dengan menggunakan trik-trik khusus dengan memberikannya pilihan.

 

(Nawa)

Sumber : Fustani.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *