Waspada Stres dan Depresi saat bekerja

Jurnalindo.com, Stres berat yang berkepanjangan dapat menyebabkan gejala depresi yang terkadang tidak selalu muncul secara fisik, tetapi secara psikologis dapat mengganggu fungsi secara signifikan.

“Depresi adalah kondisi yang tidak selalu muncul, tetapi sebenarnya membutuhkan bantuan. Karena banyak individu yang mau mengatasi depresinya, dan berhasil. Dengan membantu orang-orang di sekitar mereka dan profesional di bidangnya, pemulihan akan lebih efektif,” kata Psikologi Klinis Joe Irene, M.Psi., Psi. Dalam sebuah pernyataan Senin.

Ada sejumlah gejala fisik ketika seseorang menderita depresi, antara lain rasa lelah terus-menerus, sakit kepala, insomnia, jantung berdebar-debar, nyeri dan ketegangan pada otot-otot tubuh hingga gangguan pencernaan.

Baca Juga: Demi kesehatan mental Dokter jiwa ajak hindari lingkungan toksik

Adapun gejala psikologis yang umumnya dialami orang yang mengalami depresi adalah sulit berkonsentrasi, penurunan produktivitas, tidak bersemangat dan selalu datang terlambat ke kantor.

Selain itu seseorang yang mengalami depresi bisa merasa cemas, mudah putus asa, dan pesimis, mudah lupa, tidak percaya diri hingga menarik diri dari lingkungan.

“Sayangnya, belum semua orang cukup beruntung untuk dapat akses ke kesehatan mental yang baik, terutama di Indonesia. Sebagai tenaga kesehatan, kami para psikolog pun perlu bantuan dari berbagai pihak untuk bekerja sama meningkatkan kesejahteraan mental,” katanya.

Vokraf, sebuah perusahaan rintisan di bidang edukasi berbasis teknologi (start-up edu-tech) resmi membagikan free voucher counseling bersama psikolog sebagai bentuk dukungan untuk menjaga kesehatan mental generasi muda Indonesia.

Bekerja sama dengan Bicarakan.id sebagai platform penyedia layanan konseling online maupun offline, Vokraf akan memberikan total 200 voucher untuk generasi muda Indonesia.

Menurut penelitian Auditya, dkk. (2021) yang diterbitkan International Journal of Workplace Health Management menyebutkan bahwa masalah kesehatan jiwa yang paling banyak dialami mahasiswa adalah kecemasan dengan persentase 95,4%, dimana sekitar 50% diantaranya melaporkan melukai diri sendiri dan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Baca Juga: Anda Harus Waspada, Ini Penyebab Terjadinya Penyakit Ginjal!

Melihat kondisi dimana kekhawatiran terhadap tingginya biaya konsultasi bersama psikolog menjadi salah satu alasan bagi generasi muda yang memiliki keterbatasan finansial sehingga mengurungkan niat untuk berkonsultasi, Vokraf ingin turut membantu dengan memberikan voucher konseling secara gratis.

“Kami percaya bahwa kesehatan mental memegang peranan penting pada produktivitas seseorang, maka dari itu Vokraf ingin mengambil langkah dalam membantu generasi muda untuk meningkatkan performa bekerja di industri profesional. Kami berharap dengan adanya free voucher counseling ini dapat membantu mereka menemukan solusi dan mengetahui langkah yang tepat terkait kondisi kesehatan mentalnya sehingga bisa fokus memaksimalkan potensi yang ada di diri mereka,” kata Fina Silmi Febriyani selaku Chief Executive Officer (CEO) Vokraf.

Cara mendapatkan voucher counseling secara offline dan online melalui registrasi terlebih dahulu melalui link https://bit.ly/Counseling-registrationform. Batas waktu untuk melakukan redeem voucher adalah dua minggu sejak voucher diberikan.

Registrasi akan dilaksanakan secara online melalui media sosial Vokraf. Kegiatan offline counseling akan dilaksanakan di Rumah Bicara (Kebon Jeruk, Jakarta Barat), sedangkan kegiatan online counseling akan dilaksanakan melalui platform mitra Vokraf.

Dengan melakukan registrasi melalui media sosial Vokraf, masyarakat akan mendapatkan voucher free counseling selama kuota masih tersedia. (Ara/Amnan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *