Jurnalindo.com – Penyakit ginjal dapat dialami oleh siapapun tanpa terkecuali. Mulai dari anak-anak, dewasa hingga tua.
Seperti kata pepatah jika lebih baik mencegah daripada mengobati, kita semua patut waspada terhadap segala macam penyakit, terlebih penyakit ginjal.
Pasalnya, penyakit ginjal belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat terkait isu gagal ginjal yang merenggut puluhan nyawa anak Indonesia.
Tindak pencegahan penting untuk kita lakukan agar saat kita merasa jika tubuh dalam keadaan sehat malah ternyata ada penyakit ginjal yang tanpa kita tahu sebab serta asal muasalnya.
Dilansir dari klinikdokter.com, secara umum penyakit ginjal dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu penyakit ginjal akut dan penyakit ginjal kronik.
Penyakit ginjal akut adalah kondisi terjadinya kerusakan secara tiba-tiba pada ginjal. Pada sebagian orang, kondisi ini dapat terjadi sementara.
Baca Juga: Makanan sehat dan Peran orang tua untuk menjegah Gagal Ginjal
Pada sebagian lainnya, kondisi ini dapat menetap dan berubah menjadi penyakit ginjal jangka panjang.
Penyebab utama penyakit ginjal akut adalah kerusakan pada jaringan ginjal akibat pengobatan, infeksi berat, atau zat pewarna radioaktif.
Obstruksi atau adanya penyumbatan yang menghambat aliran urine keluar dari tubuh. Misalnya akibat batu ginjal atau pembesaran prostat.
Hal yang lebih sering terjadi adalah kerusakan ginjal yang memburuk seiring dengan berjalannya waktu, yang disebut sebagai penyakit ginjal kronik.
Terkadang, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit ginjal tahap akhir. Pada kondisi ini tubuh membutuhkan hemodialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal untuk menjaga kelangsungan hidup.
Dalam hal ini, terdapat beberapa penyebab terjadinya penyakit ginjal kronik seperti berikut.
1. Kerusakan pembuluh darah ginjal akibat tekanan darah tinggi dan diabetes.
2. Kerusakan jaringan akibat aliran balik urine ke ginjal.
3. Kelainan bawaan pada ginjal atau saluran kemih.
4. Risiko terjadinya penyakit ginjal meningkat pada individu yang:
– Memiliki tekanan darah tinggi
– Memiliki diabetes
– Merokok
(Nawa)
