Peringatan penting untuk kesadaran bahaya diabetes

Jurnalindo.com, Jakarta – Presiden Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Dr Sony Wibisono M, Sp.PD, K-EMD, FINASIM mengatakan edukasi diabetes harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko diabetes.

“Saat ini baru 50 persen orang yang terdiagnosis diabetes,” kata Sony pada perayaan Hari Diabetes Sedunia 2022, Kamis.

Dia mengatakan diperkirakan 1 dari 10 orang akan terkena diabetes pada tahun 2030. Pada tahun 2045, diperkirakan 700 juta orang akan menderita diabetes di seluruh dunia. Dari jumlah itu, hanya separuh yang terdiagnosis dan selebihnya tidak mengetahui mengidap diabetes.

Baca Juga: Turunkan Berat Badan Dan Risiko Diabetes Dengan Diet Mediterania Hijau

Ketidaktahuan masyarakat bahwa dirinya mengidap diabetes seringkali membuat penyakit tersebut muncul pada stadium lanjut atau sudah hadir dengan komplikasi.

Sebagai upaya deteksi dini, orang gemuk disertai satu atau lebih faktor risiko harus melakukan skrining, begitu juga dengan orang berusia di atas 45 tahun meski tidak memiliki faktor risiko.

Faktor risiko diabetes yang harus diwaspadai adalah kurang aktivitas fisik, riwayat diabetes di keluarga, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan di atas 4 kilogram atau riwayat diabetes melitus gestasional, orang dengan hipertensi atau mendapat terapi hipertensi.

Faktor risiko lain adalah adanya riwayat prediabetes, obesitas berat, riwayat penyakit kardiovaskular dan perempuan dengan sindrom polikistik ovarium.

Selain edukasi untuk menggalakkan kesadaran tentang bahaya diabetes, Sony mengatakan para penyandang diabetes harus memperhatikan nutrisi lengkap dan seimbang agar bisa mengontrol gula darahnya menjadi lebih baik.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Sariawan Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes

“Penggunaan sweetener atau pemanis yang terdaftar di pasar juga diperlukan untuk membantu mengontrol gula darah,” katanya.

Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) dan Persatuan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) bersama jenama Diabetasol mengadakan bincang-bincang kesehatan secara daring untuk awam di 12 kota besar di Indonesia mulai dari 10 hingga 12 November 2022.

Diharapkan kegiatan yang menargetkan total 3.000 orang ini bisa mengedukasi mengenai penanganan diabetes di Indonesia, khususnya mengenai pengaturan pola makan. (Nada/Ara)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *