Perbedaan anak postur pendek dan stunting

Jurnalindo.com, Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Profesor Aman Bakti Pulungan mengatakan, anak bertubuh pendek bukan berarti stunting tetapi tetap membutuhkan skrining untuk tumbuh kembang.

“Stunting itu pendek tapi tidak semua anak bertubuh pendek itu stunting,” kata Profesor Aman dalam diskusi online di Jakarta, Kamis.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Stunting adalah gangguan perkembangan yang diderita anak-anak karena gizi buruk, infeksi yang sering, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Salah satu indikator stunting pada anak adalah tinggi badan yang tidak berkembang sesuai dengan usia anak. Stunting juga mempengaruhi perkembangan otak anak yang mempengaruhi kecerdasan mereka.

Baca Juga: Ada Dua jenis pangan hewani yang wajib untuk di konsumsi saat atasi stunting

Prof Aman mengatakan untuk mendefinisikan anak bertubuh pendek mengalami stunting atau tidak, bisa dilihat berdasarkan tabel pertumbuhan.

Apabila tinggi dan berat badan anak tidak mengalami pertumbuhan maka dia bisa dikatakan mengalami stunting. Sedangkan anak yang memiliki berat badan normal namun tidak bertambah tinggi dapat diperhatikan dengan melihat genetik keluarga.

“Kalau pendek karena keluarganya pendek ya kita bisa hitung dari potensi genetik, tinggi badan orangtua dan biasanya dia beratnya normal,” kata Prof Aman.

“Tapi jangan dikasih makan berlebihan nanti dia akan obese (berat badan berlebih). Kurva berat dan tinggi ini yang jadi kuncinya,” lanjutnya.

Akan tetapi, Prof Aman juga mengatakan anak yang pertumbuhan tinggi badannya tidak berkembang harus diperiksa kepada ahli untuk dilihat apabila terjadi kelainan genetik.

“Kalau dia pendek karena kelainan genetik bisa diperiksa, kelainan genetiknya itu bisa russel silver syndrom,” ujar Prof Aman.

Baca Juga: Puskesmas di DKI gunakan inovasi Bimasakti tekan stunting

Prof Aman mengingatkan agar orangtua selalu memperbarui pengetahuan dan terus belajar tentang tumbuh kembang anak. Menurutnya, ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya stunting.

“Kita harus paham bahwa pendek itu karena adanya malnutrisi dan infeksi kronik. Stunting enggak tiba-tiba, ada penyebabnya,” katanya. (nada/Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *