Tak adanya Museum di Pati, Sejarawan Sangat Menyayangkan.

Jurnalindo.com, Pati – Salah satu cara untuk menyelamatkan benda-benda bersejarah di suatu wilayah harus disediakan tempat museum. Namun berbeda dengan kabupaten Pati hingga sampai sekarang tempat tersebut tidak pernah ada.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang sejarawan yang bernama Ragel Haryo. Ia sangat kecewa lantaran banyak sekali peninggalan sejarah seperti benda atau sejenisnya tak terawat.

Dalam hal ini dirinya mendorong kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati agar segera membuat museum tersebut supaya dapat melindungi temuan benda-benda bersejarah di Bumi Mina Tani ini

“Memang harapannya segera dibangun museum. Temuan benda sejarah juga banyak. Saat ini kan pemerintah tidak punya. Paling tidak kan pemerintah punya tempat untuk menyimpan benda-benda bersifat yang itu bisa melindungi benda-benda atau artefak kuno,” harap Ragil, Senin (23/10/2023).

Selain itu, dirinya menyinggung beberapa kabupaten yang mempunyai museum, menurutnya adanya tempat tersebut berarti pemerintah setempat peduli peninggalan sejarah dan cagar budaya.

“kabupaten lain seperti Kudus, Rembang, maupun Jepara saat ini memiliki museum yang digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno,”jelanya.

Selain peduli kata Ragel,dapat digunakan sebagai tempat menyimpan benda kuno, dan tentunya dapat dimanfaatkan bagi anak-anak sekolah sebagai sarana edukasi. Disisi lain dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Ragil juga tak memungkiri, saat ini temuan-temuan fosil hewan purbakala yang ditemukan di wilayah Pati khususnya di Pegunungan Patiayam justru disimpan di Museum Patiayam Kudus. Menurutnya, alangkah baiknya jika Pemkab Pati menyimpan temuan-temuan fosil tersebut dengan mendirikan museum.

“Seandainya dibangunkan museum itu sangat bagus. Toh museum juga sarana edukasi sejarah. Pati kan sudah tua mulai darimana zaman prasejarah sampai sekarang. Bahkan temuan fosil di Pegunungan Patiayam justru dititipkan di Museum Patiayam Kudus. Padahal banyak temuan itu dari Pati,” tambahnya.

Selain kaya akan benda-benda purbakala. Menurut Ragil Pati juga memilih beberapa temuan kuno yang masih belum mendapat Perjanjian dari Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

“Kemudian ada beberapa tinggalan insiti yang juga dilindungi. Seperti candi, beberapa artefak di Cluwak, Jollong, dan Kayen. Kalau itu tidak segera dibuatkan tempat seperti museum sangat disayangkan. Jangan sampai nanti tinggalan sejarah Pati justru ada di daerah lain,” tandasnya. (JURI/junal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *