Puluhan warga Gajahmati menggruduk Kantor Balai Desa

jurnalindo.com, Pati – Puluhan warga Gajahmati menggruduk Kantor Balai Desa untuk Audiensi tentang turnamen Nyai Serati Cup Bola voli yang katanya dihentikan sepihak dari pihak Pemdes Senin (26/9/22). Turnamen tersebut diselenggarakan bulan Agustus dalam rangka HUT RI ke 77.

Permaslahan ini, dipicu saat salah satu warga mengunggah postingan di sosmed pada tanggal 31 Agustus bulan kemarin dengan narasi pemutusan saluran listrik oleh pihak Pemdes secara sepihak. Selain itu, dilanjutkan penggembokan kantor Kepala Desa oleh Pemdes ketika hendak warga mau mengadakan acara.

Audiensi ini, dimediasi oleh Camat Kecamatan Pati kota, Kapolsek Kecamatan Pati Kota, Koramil dan Satpol PP dengan tujuan dari pihak Pemdes maupun panitia segera menukan Solusi yang terbaik buat Desa Gajah Mati.

Selaku Kepala Desa Sri Lestari menyampaikan kepada warganya yang datang di Kantor Kepala desa, sebenarnya permasalahan yang selama ini adalah miskomunikasi terhadap Pemdes dan panitia penyelenggara Turnamen Nyai Srati Cup.

“Saya pribadi mengucapkan banyak terimakasih atas audiensi acara pada hari ini, saya tahu bahwa banyak kekurangan saya, disini kita tidak mencari kesalahan atau kebenaran. Dan saya minta maaf jika saya banyak kekurangan dan kesalahan untuk di pemerintahan Desa Gajahmati, saya minta kedepannya kita bisa sama-sama membangun Desa kita lebih maju,” ucap Kades Senin, (26/9/2022).

Disisi lain, selaku ketua penitia lomba voli Nyai Serati Cup, Sukes menyatakan dengan keterbukaan hati atas semua kesepakatan yang telah ditempuh dari berbagai pihak tersebut.

Yang mana, dirinya menjelaskan bahwa ini terjadi hanya berlatar belakang masalah miskomunikasi saja antara pemuda, panitia lomba dan pihak Pemdes.

“Yang jelas kita disini audiensi bareng musyawarah bareng, untuk menyelesaikan solusi untuk memajukan Desa. Poinnya hanya miskomunikasi antara pihak panitia, Pemdes dan Bu Inggi. Kesepakatannya Bu Inggi sudah minta maaf, kami sudah menerima,” ucap Ses panggilan akrabnya.

“Miskomunikasi antara listrik, izin secara lisan dan lain lain. Kami tetap sendiko dawuh sama Bu Inggi, kami tetap mendukung,” sambungnya.

Selanjutnya Sri Lestari berharap, kedepannya tidak ada miskomunikasi seperti ini lagi, ketika ada persoalan dapat dimediasikan terlebih dahulu.

“Insya Allah semua sudah selesai dengan clear. Kedepannya saya juga meminta kepada masyarakat jika ada masalah mari kita selesaikan bersama, jangan langsung di upload di media sosial, kita mediasisasikan dulu di pihak Pemdes, ” pungkasnya. (Juri/Slmn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *