Permintaan CSR 2 % Oleh DPRD, Dirut PDAM Pati Sebut Belum Ada Kejelasan.

Jurnalindo.com, Pati – Perdebatan antara Eksekutif dengan Legislatif mengenai aturan Corporate Social Responsibility atau CSR sebesar 2% yang harus dikeluarkan oleh perusahaan belum menemukan titik temu.

Dalam hal ini, Dewan perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Pati menginginkan agar perusahaan yang berada di daerah harus mengeluarkan sebesar 2 persen. Namun Pihak Eksekutif tidak menyetujui permintaan tersebut.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening Pati, Bambang Sumantri tidak keberatan apabila menyerahkan CSR Perusahaan sebanyak 2 persen.

Dengan catatan ada kejelasan mengenai nominal yang harus diserahkan, tetapi hingga saat ini DPRD Pati tidak menjelaskan secara gamblang mana yang dimaksud.

“Maksud saya itu, kalau 2% diambil dari Rp 95 juta (dana CSR tahun 2023) alias 2% dari CSR kami setuju. Tapi kalau dewan menghendaki 2% CSR artinya kami harus setor kesana semua. Jadi kami tidak bisa memberikan CSR secara langsung ke masyarakat. Sampai saat ini, dewan belum ada kejelasan terkait maksud 2% itu,” tegas Bambang Sumantri saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (24/10).

Dikatakan selama ini, pihaknya sudah menjalankan CSR 2 persen setiap tahunnya, pasalnya itu berdasarkan perintah Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Pati nomor 9 tahun 2019 tentang PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati. Dalam Perda tersebut, kata Bambang, pada pasal 10 ayat 9 dikatakan bahwa TJSLP (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan) sebesar 2%.

Untuk di tahun 2023 ini, pihaknya memiliki dana CSR sebesar Rp 95 juta yang merupakan 2% dari laba yang diperlukan PDAM di tahun 2022. Dana tersebut, sebesar Rp 60 juta telah disalin secara langkah kepada masyarakat dan tidak melalui Pemeriksaan Daerah (Pemda).

Sisanya sebesar kurang lebih Rp 35 juta nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Jikapun tidak, sisa dana CSR akan digunakan untuk tahun berikutnya.

“Kami mengikuti Perda nomor 9 tahun 2019 tentang TJSLP, besarannya 2% dari laba. Selama ini kami tidak setor ke Pemkab, kami salurkan sendiri CSR kami ke masyarakat. Untuk tahun 2023 ini, kami berikan 2% dari laba tahun 2022 sebesar Rp 95 juta,” imbuhnya.

Dalam CSR tersebut, dirinya menitikberatkan bantuan yang disalurkan di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun untuk tahun ini kata Bambang lebih banyak di sektor Olahraga seperti sepakbola, panahan, hingga catur.

Disamping itu, mengingat bencana alam di kabupaten Pati sangat tinggi, Akhirnya CSR tersebut sebagian disalurkan kepada masyarakat yang mengalami korban bencana seperti banjir, kekeringan. Bahkan kemarin memberikan bantuan perbaikan SDN Kebonsawahan Juwana,

“Sebenarnya, prioritas kami itu untuk UMKM. Tapi karena ada banyak permintaan dari masyarakat, kami juga saluran ke yang lain. Untuk tahun ini misalnya untuk cabang-cabang olahraga. Ada juga untuk bantuan banjir sebesar Rp 10 juta. Dan juga bantuan perbaikan sekolah sebesar Rp 25 juta,” pungkasnya. (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *