Jembatan Penghubung Dua Desa di Tlogowungu Mangkrak

Pembangunan jembatan yang menghubungkan antar Dukuh Tempel Desa Sumbermulyo dengan Dukuh Jugo Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, (Jurnalindo.com)
Pembangunan jembatan yang menghubungkan antar Dukuh Tempel Desa Sumbermulyo dengan Dukuh Jugo Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, (Jurnalindo.com)

Jurnalindo.com, – Pembangunan jembatan yang menghubungkan antar Dukuh Tempel Desa Sumbermulyo dengan Dukuh Jugo Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, kondisinya mangkrak.

Salah satu warga dukuh Tempel, Abdul Aziz mengungkapkan kekecewaannya terhadap pembangunan jembatan yang tak kunjung dilanjutkan. Padahal adanya jembatan tersebut sangat diharapkan kehadirannya.

Pembangunan jembatan yang direncanakan sejak pertengahan tahun 2023 lalu, kini progres terhenti ditengah jalan dan belum ada tanda-tanda kelanjutannya.

“Itu adalah jembatan penghubung di 2 desa, Desa Tlogosari dan Desa Sumbermulyo, tapi jembatan yang dibangun sejak 5 bulan lalu, kini terbengkalai,” ungkapnya belum lama ini.

Dikatakan proyek jembatan tersebut merupakan program dari pemerintah dua desa setempat, meskipun proses pembangunan jembatan sudah tahap pondasi bawah. Namun hingga saat belum ada tanda-tanda dilanjutkan.

“pondasi bawah jembatan merupakan tanggungan Pemerintah Desa Tlogosari, sedangkan pengecoran jembatan ditanggung oleh Pemerintah Desa Sumbermulyo,”jelasnya

“Pondasi bawah sudah selesai dikerjakan oleh desa tlogosari, anggarannya sekitar Rp 200 juta, tapi pengecoran jembatan yang merupakan tanggung jawab desa sumbermulyo, belum dilaksanakan,” sambungnya.

Disebutkan, anggaran yang seharusnya digunakan untuk pengecoran jembatan sesuai informasi dialihkan untuk pembangunan talud, sehingga pembangunan jembatan yang direncanakan tidak dilanjutkan.

“Pemerintah harus turun dan melihat langsung, agar jembatan bisa segera dibangun,” imbuhnya.

Jembatan yang ada, Lanjut Dia, dianggap tidak layak dan mengkhawatirkan, bahkan kondisinya juga berbahaya dan rawan kecelakaan.

“Kondisi jalan menuju jembatan berbelok dan turun, dan itu rawan kecelakaan, untuk mengantisipasi itu pemerintah harus segera menindak lanjuti,” kata dia.

Sementara itu, Perangkat Desa Tlogosari, Nasikun, mengatakan Pembangunan jembatan itu akan dikerjakan 2 sampai 3 tahap, dan usulannya sudah masuk APBDes 2024.

“Jembatan itu tidak bisa dikerjakan satu kali, tapi harus beberapa kali, karena tidak mungkin dana desa (DD), digunakan untuk membangun jembatan satu kali,” terangnya.

“DD itu terbatas, dan ada bangunan lain yang harus dikerjakan, jadi jembatan itu dikerjakan lebih dari 1 tahap,” tutup dia. (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *