Cegah Penyebaran Anthrax, Dispertan Pati Sebut Gunungwungkal Jadi Titik Fokus Vaksinasi

Jurnalindo.com, Pati – Virus Anthrax yang terjadi di gunung kidul kemarin sempat menggemparkan dunia peternakan, lantaran virus tersebut dapat menular ke manusia hingga menyebabkan kematian. Namun penularannya tidak seperti virus lain, seperti PMK maupun LSD.

Melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Pati, Andi mengatakan kabupaten Pati sendiri mendapatkan bantuan sebanyak 1000 Vaksin untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Namun bantuan itu tidak semua daerah di pati mendapatkan vaksin, kata Andi, bantuan ini nantinya difokuskan kesalah satu tempat yang dulu pernah terkena virus antrak pada tahun 2006 di desa Gadu, Kecamatan Gunungwungkal.

Baca Juga: Diduga Masalah Penipuan dan Penggelapan, Mario Teguh di Laporkan Polisi

“Vaksinasi ini kita fokuskan ke daerah yang sudah pernah terkena aja yaitu Di Daerah gunungwungkal dan sekitarnya karena jumlah vaksin nya juga terbatas. kita hanya mendapatkan 1000 dosis sehingga kita memfokuskan kedaerahan iti dan sekitarnya,”jelas Andi belum lama ini.

Dikatakan bahwa penularan virus ini, disebabkan mengkonsumsi daging sapi yang terjangkit penyakit Anthrax. sehingga dirinya menghimbau agar lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan dengan alasan menyelamatkan hewan sapi, padahal hewan tersebut positif terkena virus.  

“kalau ada sapi yang sekarat atau mau mati jangan dipotong dan dijadikan konsumsi kadang ada penyakit yang kita tidak tahu,”ungkapanya.

Lanjut Andi, Hewan Sapi yang ternyata positif terjangkit virus antraks tersebut sudah terlihat jelas ciri-cirinya, sehingga harus dihindari.

“Tanda-tanda Antrax itu kan Demam, kalau mati itu keluar darah dari lubang telinga, mulut dan dubur,”tuturnya.

Sebagai informasi, bakteri ini dapat bertahan hidup sampai 10 tahun lamanya, sedangkan penyebarannya melalui Spora. Spora merupakan bakteri yang bisa hidup bertahun-tahun didalam tanah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *