65 SD di Pati Terendam Banjir, KBM Terpaksa Diperlakukan Daring

Hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten Pati seminggu belakangan ini mengakibatkan puluhan sekolah terendam banjir. Atas kejadian (Jurnalindo.com)
Hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten Pati seminggu belakangan ini mengakibatkan puluhan sekolah terendam banjir. Atas kejadian (Jurnalindo.com)

Jurnalindo.com, – Hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten Pati seminggu belakangan ini mengakibatkan puluhan sekolah terendam banjir. Atas kejadian tersebut terpaksa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dibuat daring.

Berdasarkan laporan dari Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, ada 65 sekolah Dasar (SD) yang menyebar di 12 Kecamatan yang terendam banjir.

Di antaranya, di Kecamatan Sukolilo 3 ada sekolah, Kayen 16 sekolah, Tambakromo 4 sekolah, Winong 1 sekolah, Batangan 2 sekolah, Juwana 7 sekolah, Jakenan 12 sekolah, Pati 3 sekolah, Gabus 7 sekolah, Margoyoso 2 sekolah, Tayu 2 sekolah, dan Dukuhseti 6 sekolah.

Selain SD, sebanyak 3 SMP di Kabupaten Pati juga terdampak banjir. Antara lain, SMPN 2 Gabus, di mana dari 24 kelas hanya 5 yang tidak kemasukan air, sehingga tidak bisa digunakan untuk KBM daring atau tatap muka.

Kemudian, SMPN 2 Jakenan. Berdasarkan data yang dilaporkan Disdikbud Pati, semua ruang kelas di sekolah ini telah kemasukan air, sehingga KBM terpaksa harus daring.

Selanjutnya, SMPN Satu Atap Poncomulyo Sukolilo. Dimana ruang kelas dan kantor kemasukan air. Akses menuju sekolah juga terendam banjir.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kabupaten Pati Tulus Budiharjo mengungkapkan ketinggian air banjir yang merendam sekolah bervariasi. Bahkan, katanya, ada sekolah yang terendam hingga setengah gedung.

“Yang terendam mulai dari halaman sekolah, masuk ke ruang kelas, dan ruang guru,” katanya, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (19/3/2024).

Pihaknya pun akhirnya meminta pihak sekolah menghentikan KBM tatap muka dan digantikan dengan daring.

“Tatap muka lagi sampai banjir surut. Kan kasian mas, kalau masih tergenang, karena nggak bisa. Tapi aktivitas daring tetap,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya berharap musibah banjir ini segera surut, sehingga kegiatan KBM bisa kembali normal seperti biasanya.

“Harapannya semoga cepat surut. Nggak ada kiriman banjir lagi yang berakibat ke sekolah kita,” harapnya. (Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *