Menggunakan Engine Brake pada Mobil Transmisi Otomatis: Tips Penting untuk Menghindari Overheat

Mobil dengan transmisi otomatis kini semakin populer di jalan raya, memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengemudi dalam mengendarai kendaraan (Sumberfoto: Otomotifnet.com)
Mobil dengan transmisi otomatis kini semakin populer di jalan raya, memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengemudi dalam mengendarai kendaraan (Sumberfoto: Otomotifnet.com)

Jurnalindo.com, – Mobil dengan transmisi otomatis kini semakin populer di jalan raya, memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengemudi dalam mengendarai kendaraan.

Salah satu fitur menarik yang dimiliki oleh mobil transmisi otomatis adalah kemampuan untuk melakukan engine brake, mirip dengan mobil transmisi manual.

Namun, penggunaan engine brake pada mobil otomatis harus dilakukan dengan benar agar tidak menyebabkan overheat pada sistem transmisi, seperti yang diungkapkan oleh Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic.

Menurut Hermas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan engine brake pada mobil transmisi otomatis. Salah satunya adalah memilih posisi gigi yang tepat, seperti tuas overdrive D3, D2, atau D1, atau mode L.

Pengemudi dapat turunkan tuas transmisi secara bertahap, misalnya dari posisi D ke D3, dan disertai dengan menginjak pedal rem. Setelah putaran mesin turun, tuas dapat dipindahkan ke posisi D2 atau D1 secara bertahap.

Meskipun engine brake dapat membantu mengurangi beban kerja rem, pengguna tetap harus mengoperasikan rem mobil secara aktif. Hal ini penting untuk mencegah overheat pada transmisi otomatis. Oli transmisi berperan penting dalam menahan perpindahan gigi, namun tekanan dan suhu yang tinggi dapat menyebabkan overheat.

Selain itu, pengemudi juga harus menghindari memindahkan tuas transmisi dari posisi D langsung ke D2 atau D1 pada kecepatan dan putaran mesin tinggi. Hal ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada transmisi dan mengakibatkan gesekan yang berlebihan.

Putaran mesin yang tinggi saat melakukan downshift juga dapat memicu gejala overspeed, yang berpotensi merusak transmisi.

Oleh karena itu, penggunaan engine brake pada mobil transmisi otomatis perlu dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi mesin serta transmisi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dan tips yang disarankan oleh spesialis, serta lakukan perawatan rutin agar sistem transmisi tetap dalam kondisi optimal.

Dengan demikian, penggunaan engine brake dapat dilakukan dengan aman dan efektif tanpa merusak komponen-komponen mobil. (Otomotifnet/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *