Jurnalindo.com, – Pemudik yang akan melintas dalam kondisi skema contra flow di jalan tol dianjurkan untuk lebih waspada dan berhati-hati. Meskipun rekayasa lalu lintas ini bertujuan untuk memperlancar arus mudik, namun dinilai cukup berisiko.
Contra flow merupakan sebuah rekayasa lalu lintas di mana laju kendaraan berlawanan dari arah normal. Satu ruas jalan tol dipisahkan menjadi dua lajur dan disekat dengan cone atau pembatas. Meskipun bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas, namun kondisi ini menuntut pengemudi untuk lebih berhati-hati.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), menjelaskan bahwa salah satu sikap yang sebaiknya diterapkan saat melintas di jalur contra flow adalah tidak menggunakan fitur cruise control. Meskipun fitur ini sangat berguna dalam kondisi tertentu, namun pengemudi sebaiknya tidak terlena dan memakainya secara berlebihan.
“Contra flow mirip dengan jalan umum pada umumnya, namun diterapkan di jalan tol dengan batas kecepatan yang lebih tinggi. Pengemudi harus memperhatikan hal ini, karena kecepatan tinggi dapat berakibat fatal jika sedikit saja melenceng dari jalur,” ujarnya.
Marcell menambahkan bahwa pengemudi harus selalu siaga untuk melakukan manuver, seperti akselerasi-deselerasi atau break-swerve untuk menghindari hambatan. Penggunaan cruise control dinilai dapat membatasi perilaku semacam ini.
“Di luar lajur contra flow, pengemudi memiliki ruang gerak yang lebih luas. Namun, dalam contra flow, ruang gerak dan ruang hindar menjadi terbatas. Oleh karena itu, pengemudi harus siap untuk berhenti atau melaju dalam waktu singkat,” tambahnya.
Dengan tetap mawas dan berhati-hati, pemudik dapat melintas di jalur contra flow dengan lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan yang tidak diinginkan. (Kompas/Nada)
