Kesedihan Nenek Sarumi yang Mendapat Ganti Rugi Proyek Tol Bawen

Jurnalindo.com – Seharusnya menjadi kabar bahagia, namun tidak bagi Mbah Sarumi (65), seorang nenek yang tinggal di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dia baru saja menerima uang ganti rugi (UGR) sebesar Rp 6,4 miliar dari pemerintah karena tanah dan rumahnya terdampak rencana pembangunan jalan tol Jogja-Bawen.

Namun, alih-alih senang, Sarumi malah merasa sedih dan bingung.

Pasalnya, dia harus meninggalkan tempat tinggal dan usahanya yang sudah dirintis sejak 25 tahun lalu.

Baca Juga: Penetapan Tersangka Kasus Kecelakaaan Bus di Wisata Guci Tegal

Di atas tanah seluas 920 meter persegi itu, Sarumi menjual cobek batu, nisan batu, dan aneka kerajinan batu Merapi di pinggir Jalan Magelang-Yogyakarta.

Nenek Sarumi membongkar apa yang menjadi alasan Nenek Sarumi bersedih meski mendapat Rp6,4 Miliar uang dari pemerintah.

Dapat uang ganti rugi (UGR) sebesar RP 6,4 miliar, tidak membuat seorang nenek bernama Sarumi (65) bahagia.

Sarumi justru mengaku sedih dan bingung setelah menerima UGR dari pemerintah usai terdampak pembangunan Jalan tol Yogyakarta-Bawen, Selasa (9/5/2023).

Baca Juga: Kronologi Pemerkosaan yang dilakukan Kakak Angkat di Jakarta

Dia sedih lantaran rumah dan tempat usahanya seluas 920 meter di Jalan Magelang-Yogyakarta, Desa Pabelan bakal digusur untuk pembangunan jalan tol.

Di lokasi itu pula, dia merintis usaha penjualan cobek batu, nisan batu, dan aneka kerajinan Batu Merapi sejak 25 tahun lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *