Gus Yaqut Cholil Qoumas: Memaknai Nyepi dan Ramadan sebagai Momentum Introspeksi dan Toleransi Antar Umat Beragama

Pada Senin (11/3), perayaan Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu dan awal Ramadan 1445 H bagi umat Islam berlangsung secara bersamaan (Sumber foto : Kompas)
Pada Senin (11/3), perayaan Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu dan awal Ramadan 1445 H bagi umat Islam berlangsung secara bersamaan (Sumber foto : Kompas)

Jurnalindo.com, – Pada Senin (11/3), perayaan Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu dan awal Ramadan 1445 H bagi umat Islam berlangsung secara bersamaan, menciptakan momen yang unik dalam khasanah keberagaman agama di Indonesia. Menyikapi situasi ini, Yaqut Cholil Qoumas, atau yang akrab disapa Gus Yahya, memberikan tanggapannya yang penuh kedamaian dan toleransi.

Pertama-tama, Gus Yaqut menyampaikan ucapan selamat kepada umat Hindu yang merayakan Hari Suci Nyepi serta kepada umat Islam yang memulai ibadah puasa Ramadan. Dalam keterangannya pada Minggu (10/3), dia mengungkapkan harapannya agar momen ini menjadi kesempatan bagi kedua umat untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan.

Gus Yaqut menjelaskan bahwa Nyepi dan Ramadan yang beriringan seharusnya dijadikan momentum baik bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan introspeksi. Umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, sementara umat Islam melaksanakan ibadah puasa. Baginya, kedua tradisi ini memungkinkan umat beragama untuk merenung dan meningkatkan keimanan.

“Mari kita saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing,” tekannya.

Lebih lanjut, Gus Yaqut menyoroti pentingnya semangat introspeksi dan sikap saling menghormati, terutama dalam menghadapi perbedaan ekspresi keberagamaan. Nyepi meniscayakan keheningan, sementara Ramadan sarat dengan ekspresi syiar. Baginya, penting untuk menjaga toleransi agar perbedaan tersebut tidak mengganggu kerukunan antar umat beragama.

Menyikapi Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan yang diperkirakan berlangsung bersamaan, Gus Yaqut mengapresiasi langkah Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Forkopimda yang telah mengatur agar kedua kegiatan tersebut dapat berjalan dengan semangat toleransi dan tertib.

Dengan sikap saling menghormati dan toleransi antar umat beragama, Indonesia dapat terus menjadi teladan harmoni dalam keragaman. Gus Yaqut menegaskan pentingnya memaknai Nyepi dan Ramadan sebagai momentum introspeksi dan wadah untuk memperkokoh persatuan di tengah keberagaman yang kaya ini. (Kumparan/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *