Cak Imin: PKB Siap Menjadi Oposisi Jika Harus

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyatakan keyakinannya bahwa tak mungkin ada pasangan calon presiden (Sumber foto: Detik.com)
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyatakan keyakinannya bahwa tak mungkin ada pasangan calon presiden (Sumber foto: Detik.com)

Jurnalindo.com, – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyatakan kesiapannya untuk membawa PKB ke peran oposisi jika pada Pemilihan Presiden 2024 nanti partainya tidak berada di dalam pemerintahan.

Dalam pidatonya di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa PKB tak memiliki masalah menjadi oposisi. Ia bahkan menyebut bahwa menjadi oposisi adalah suatu kehormatan dan tugas mulia.

“Saya tentu saja amat sangat siap menjadi oposisi karena belum pernah merasakan oposisi, ingin tahu rasanya,” ujar Muhaimin Iskandar. Menurutnya, oposisi memiliki peran yang penting dalam mengontrol jalannya pemerintahan dan menjaga agar tidak terjadi kesalahan.

PKB, yang selama hampir 20 tahun terakhir ini selalu berada di dalam pemerintahan, kini menyatakan kesiapannya untuk merasakan posisi oposisi. Cak Imin menegaskan bahwa menjadi oposisi adalah pekerjaan penting, dan PKB siap menjalankan tugas tersebut.

Sebagai informasi, PKB selama ini dikenal sebagai partai politik (parpol) yang sering kali mendukung pemenang Pemilihan Presiden. Dalam empat pemilu presiden sebelumnya, PKB secara konsisten berada di dalam koalisi pemenang.

Meskipun PKB telah bergabung dengan koalisi pemenang, Cak Imin menyampaikan bahwa partainya kerap dianggap sebagai oposisi. Hal ini terutama terjadi setelah PKB bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Meski memiliki kader yang menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, PKB tetap sering dianggap sebagai pihak oposisi.

Sejak Pilpres 2004, PKB telah mendukung pasangan-pasangan pemenang seperti SBY-JK, Jokowi-JK, dan Jokowi-Ma’ruf. Mereka selalu berkontribusi dengan menempatkan kader-kader terbaiknya di dalam kabinet-kabinet pemenang.

Dengan menyatakan kesiapannya untuk menjadi oposisi, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar menunjukkan fleksibilitas dan kemandiriannya dalam mengambil keputusan politik. Hal ini juga menjadi sinyal bahwa PKB ingin berpartisipasi dalam dinamika politik Indonesia dengan peran yang lebih luas.

Artikel ini disusun sebagai bagian dari liputan khusus terkait perkembangan politik di Indonesia menjelang Pemilihan Presiden 2024. (Kompas/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *