Jurnalindo.com – Mulut anak yang belum ditumbuhi gigi juga perlu dibersihkan lho.
Meskipun pada prakteknya mulut anak yang belum ditumbuhi gigi tidak menimbulkan bau yang tidak enak, namun mulut anak juga dapat menjadi tempat mengendapnya bakteri lho.
Bakteri pada mulut anak salah satunya Streptococcus ini dapat memunculkan plak yang merusak gigi anak saat tumbuh.
Cara membersihkan mulut anak cukup dengan menggunakan kasa dibasahi air putih, diperas, lalu lilitkan ke jari orang tua. Bersihkan lidah, gusi dan seluruh area rongga mulut menggunakan jari tersebut.
Selanjutnya, saat gigi anak sudah tumbuh hingga usia tiga tahun, Anda bisa membantu menyikat giginya menggunakan sikat gigi berukuran kecil, halus dan lembut. Pasta gigi mengandung flouride berukuran sebutir beras bisa ditambahkan karena aman.
Saat anak berusia 3-6 tahun, Anda bisa menambah ukuran pasta gigi ber-flouride menjadi sebesar biji kacang polong. Pastikan Anda menemani anak dan membantunya menyikat gigi dengan benar yakni mencakup seluruh bagian gigi termasuk bagian dalam gusi.
Ketika anak berusia 6-10 tahun, tambah ukuran pasta gigi menjadi 1-2 cm dan tetaplah menemani anak selama menyikat gigi.
Flouride bisa menghambat proses gigi berlubang, memperkuat gigi supaya tidak terjadi karies gigi. Jika takut tertelan? dosis berbahaya itu 5 mg dikali berat badan anak. Ukuran sebutir beras, ukuran biji kacang polong.
Sebaiknya sikatlah gigi anak minimal dua kali sehari yakni setelah sarapan dan sebelum tidur dengan durasi maksimal dua menit. Avianti juga merekomendasikan anak menyikat gigi setelah makan siang untuk mencegah giginya berlubang.
Baca Juga: Tips memahami minat dan bakat anak
Selain menyikat gigi, jangan lupa membersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss atau benang gigi. Beberapa kondisi gigi anak bisa memicu terselipnya makanan yang bisa menyebabkan terjadinya karies atau gigi berlubang. (Nawa)