Surah Al Mulk: Bacaan Pilihan Rasulullah SAW Sebelum Tidur

Al-quran (Sumber Foto. pixel)
Al-quran (Sumber Foto. pixel)

JurnalIndo.com  – Surah Al Mulk, bagian dari Al-Qur’an yang kaya makna dan keutamaan, merupakan bacaan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW sebelum tidur. Hal ini diceritakan dalam salah satu riwayat hadits yang tercatat dalam Kitab Induk Doa dan Zikir: Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi oleh Ulin Nuha.

Hadits tersebut berasal dari riwayat Jabir bin Abdullah, yang menyampaikan praktik Rasulullah SAW sebelum beristirahat. Beliau tidak tidur tanpa membaca surah Al Mulk.

Dalam hadits tersebut disebutkan:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ النَّبِيَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ: الم، تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ، وَ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Artinya: Jabir bin Abdillah RA berkata, “Rasulullah SAW tidak tidur sampai beliau membaca alif lam mim tanzilus sajdah (surah As Sajdah) dan tabarakalladzi biyadihil mulk (surah Al Mulk).” (HR Bukhari)

Surah Al Mulk, surah ke-67 dalam Al-Qur’an, terdiri dari 30 ayat. Surah ini termasuk dalam golongan surah Makkiyah, yang menekankan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu di langit dan bumi. Beberapa ayat dari surah Al Mulk:

1. تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

*Tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa ‘alā kulli shai’in qadīr*

Artinya: Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

2. الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

*Allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā, wa huwal-‘azīzul-gafụr*

Artinya: Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

3. الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ

*Allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr*

Artinya: Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *