Jurnalindo.com – Suka Mencabut Rambut? Simak Fakta Trikotilomania!
Sering mencabut rambut atau disebut juga dengan Trikotilomania ternyata bisa di alami sejak bayi hingga remaja lho. Lalu, apa sih faktor risikonya adakah dampak panjangnya? Cek selengkapnya pada postingan berikut ya.
Faktor Risiko Trikotilomania bisa berasal dari:
Baca Juga: Siapa yang Memiliki Masalah dengan Bau Ketiak? Begini Tips Cara Atasinya
Riwayat Keluarga Genetika dapat berperan dalam perkembangan Trikotilomania.
Trikotilomania biasanya berkembang tepat sebelum atau selama remaja awal. Paling sering antara usia 10 dan 13 tahun. Bayi juga rentan, tetapi biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan.
Orang yang memiliki Trikotilomania mungkin juga memiliki gangguan lain, seperti depresi, kecemasan atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Baca Juga: Makanan Pelancar Asi, Busui Wajib Tahu
Komplikasi Trikotilomania
1. Stres Emosional
Merasa malu, harga diri yang rendah, depresi, dan kecemasan.
2. Masalah dengan Fungsi Sosial dan Pekerjaan
Muncul karena rambut rontok sehingga pengidapnya menghindari kegiatan sosial dan kesempatan kerja.
3. Kerusakan Kulit dan Rambut
Baca Juga: Udara Buruk Rentan Terkena Batuk, Berikut Cara Redakan Batuk si Kecil
Menarik rambut secara terus-menerus dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan lainnya. Termasuk infeksi, pada kulit di kulit kepala atau area tertentu di mana rambut ditarik dan dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut secara permanen.