Jurnalindo.com – Tingkah laku anak yang super aktif dan tak terkendali seringkali membuat orang tua kewalahan.
Alhasil, meluapkan amarah terhadap anak menjadi hal yang tidak terelakkan lagi.
Namun, tahukah Anda jika marah pada anak membawa dampak buruk?
Baca Juga: 7 Faktor yang Dapat Membuat Suami Sering Marah
Marah-marah terhadap anak secara terus-menerus dapat memiliki efek negatif pada perkembangan emosional, sosial, dan psikologis anak.
Berikut ini beberapa efek dari orang tua marah-marah terhadap anak antara lain:
1. Rasa takut dan cemas
Anak yang sering diteriaki dan dimarahi oleh orang tua dapat merasa takut dan cemas. Hal ini dapat menyebabkan anak merasa tidak aman dan tidak nyaman di rumah.
2. Rasa rendah diri
Marah-marah secara terus-menerus dapat menyebabkan anak merasa rendah diri. Anak dapat merasa bahwa mereka tidak berharga atau selalu melakukan kesalahan.
3. Perilaku agresif
Anak yang sering mengalami kemarahan orang tua dapat menjadi perilaku agresif dan mudah marah. Mereka mungkin meniru perilaku marah dan memperlakukan orang lain dengan cara yang sama.
4. Gangguan perilaku
Marah-marah yang berlebihan dari orang tua dapat menyebabkan anak mengalami gangguan perilaku, seperti gangguan perilaku defisit perhatian dan hiperaktif (ADHD).
5. Gangguan emosional dan psikologis
Marah-marah secara terus-menerus dari orang tua dapat menyebabkan anak mengalami gangguan emosional dan psikologis, seperti depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengelola emosi mereka dengan baik dan mencari cara yang lebih efektif dalam mengatasi perilaku anak yang tidak diinginkan.
Jika marah-marah secara terus-menerus terjadi dalam rumah tangga, mungkin perlu mempertimbangkan bantuan dari profesional terlatih, seperti psikolog atau terapis keluarga.
(Nawa)