Ini Bantuan Pertama yang Penting Untuk Penderita Depresi  

 

Jurnalindo.com – Jakarta, 12/12 – Psikiater yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Psikiater Indonesia, dr. Eva Suryani, Sp.KJ mengatakan meningkatkan kesadaran tentang depresi merupakan salah satu langkah awal untuk mendapatkan pertolongan yang dibutuhkannya.

Oleh karena itu, kondisi pasien dengan gangguan jiwa, termasuk depresi, dapat memburuk jika tidak segera ditangani.

“Depresi itu seperti samudera biru yang dalam. Orang dengan depresi sering merasa seperti tenggelam di bawah ombak. Depresi juga datang pada berbagai tingkat kedalaman; semakin dalam depresinya, semakin gelap warnanya,” kata dr. Eva dalam keterangan pers, Senin.

“Orang harus menyadari bahwa memahami kondisi dan gejalanya dapat membantu pasien. Ketidakseimbangan kimia dapat menyebabkan depresi, namun depresi dapat dikelola dan diobati oleh tenaga kesehatan profesional,” imbuhnya.

Baca Juga: Ibu Harus Tahu, 5 tanda Remaja Anda Mengalami Depresi
Kesehatan mental sendiri memiliki prioritas rendah di negara-negara Asia Tenggara. Depresi juga tidak dipahami dengan baik di wilayah tersebut, karena stigma dan kesadaran yang rendah membuat pasien sulit mengakses pengobatan. Akibatnya, pasien terus-menerus merasa frustrasi dan tidak berdaya.

Di Indonesia sendiri, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta orang di atas usia 15 tahun mengalami gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta orang di atas usia 15 tahun menderita depresi.

Untuk itu, perusahaan kesehatan dan gaya hidup Johnson & Johnson meluncurkan kampanye kesadaran depresi yang disebut “#MoreThanBlue” untuk meningkatkan kesadaran akan depresi dan pentingnya pengobatan.

Pada tahap awal kampanye ini, Johnson & Johnson Indonesia memperkenalkan karakter Alex yang dikembangkan oleh Janssen, sebuah perusahaan farmasi Johnson & Johnson.

Melalui karakter dan cerita kartun ini, perusahaan ingin menyebarkan kesadaran tentang depresi. Melalui cerita komik ini, masyarakat umum dan generasi muda dapat belajar tentang depresi, dampaknya serta tanda dan gejala untuk mengenalinya.

Program ini mendorong masyarakat untuk mendidik diri mereka sendiri (mengenali tanda-tanda depresi dan dampaknya), dievaluasi (menyadari bahwa mereka tidak sendirian dan dapat disembuhkan), dan mencari pertolongan (melihat dokter dan mendapatkan perawatan yang tepat).

Baca Juga: Waspada Stres dan Depresi saat bekerja

“Kampanye #MoreThanBlue membahas masalah ini dan mendorong masyarakat untuk memahami penyebab, gejala, dan mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan dari para ahli,” ujar Country Leader of Communications & Public Affairs for Johnson & Johnson Pharmaceutical in Indonesia & Malaysia Devy Yheanne.(jurnalindo/salman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *