Berhenti merokok buat resolusi sehat di 2023

JurnalIndo.comJakarta, 30/12  – Guru Besar Spesialis Paru FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan di antara sederet resolusi yang orang-orang ingin capai di tahun 2023, salah satunya tentang kesehatan dan berhenti merokok dapat termasuk.

“Bahkan terkadang ada keluhan bahwa berhenti merokok itu tidak mudah. ​​Itu tidak sepenuhnya benar,” kata direktur studi Pasca Sarjana Universitas YARSI melalui emailnya, Jumat.

Menurutnya, dengan niat yang kuat seseorang akan dapat berhenti merokok, apalagi jika mendapat dukungan dari keluarga atau kerabat dekat.

Baca Juga: Gawai memberikan sensasi tidur ditemani gemericik air sungai

Dari segi metodologi, setidaknya ada tiga cara untuk berhenti merokok, kata Profesor Tjandra, dan yang pertama melalui usaha sendiri. Siapa pun dapat berhenti sepenuhnya secara instan.

Menurutnya, cara ini seringkali memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, tetapi juga peluang kekambuhan yang lebih tinggi. Untuk itu, jika Anda berhasil berhenti merokok secara langsung tanpa langkah bertahap, maka harus ada kegiatan kompensasi setelahnya seperti konsumsi buah, olah raga, dll agar tidak ingin merokok lagi.

Kemudian secara bertahap turun dan berhenti. Dengan cara ini, tingkat kekambuhannya lebih kecil dan tingkat keberhasilannya mungkin tidak sebesar jika dibandingkan dengan metode penghentian total langsung.

Profesor Tjandra menyarankan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan, Anda bisa membatasi satu jam atau waktu merokok dalam sehari. Artinya, seseorang boleh merokok hanya pada jam yang ditentukan, bukan pada saat ingin merokok.

“Tentukan dengan tepat berapa banyak penurunan jumlah rokok yang dihisap dari waktu ke waktu dan kapan harus berhenti dan tidak merokok lagi,” katanya.

Upaya ini, kata dia, melibatkan sepenuhnya keluarga dan kerabat untuk ikut mengawasi dan mengingatkan jadwal pengurangan rokok, serta mentaati tanggal yang disepakati untuk berhenti merokok secara permanen.

Selain itu, sebaiknya setelah berhenti agar sedapat mungkin menghindari kelompok perokok, menyingkirkan asbak dan mungkin korek api yang biasa dipakai serta mengadaptasikan diri dengan lingkungan bersih bebas asap rokok.

Prof Tjandra mengatakan, upaya berhenti merokok juga dapat melalui bantuan ahli, baik petugas kesehatan, psikolog atau motivator berhenti merokok lainnya.

“Cara yang dipakai antara lain dengan konsultasi perorangan atau kelompok, bantuan lewat telepon, pemanfaatan brosur dan tips tertentu dan lain-lain. Juga dapat dilakukan melalui dukungan kegiatan spiritual dan atau pendekatan tertentu,” kata dia.

(slmn/antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *