Sering BAB Setelah Konsumsi Makanan Pedas, Ternyata Ini Lima Pemicunya

Makanan pedas bikis sakit perut (Sumber Foto. Bombastis.com)
Makanan pedas bikis sakit perut (Sumber Foto. Bombastis.com)

Jurnalindo.com – Menikmati makanan pedas seakan telah menjadi bagian penting dari banyak budaya kuliner di seluruh dunia.

Selain memberikan rasa yang khas, makanan pedas juga sering dikaitkan dengan kebiasaan hingga selera.

Konsumsi makanan pedas juga memiliki sejumlah manfaat termasuk meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pencernaan.

Namun, salah satu efek samping yang sering dilaporkan dari mengonsumsi makanan pedas adalah peningkatan frekuensi buang air besar (BAB).

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan lima alasan ilmiah di balik fenomena ini.

1. Kandungan Capsaicin

Capsaicin adalah senyawa kimia aktif yang ditemukan dalam cabai dan memberikan rasa pedas pada makanan.

Ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung capsaicin, senyawa ini berinteraksi dengan reseptor rasa sakit pada dinding usus Anda.

Hal ini dapat memicu perasaan panas dan iritasi yang pada gilirannya dapat merangsang gerakan usus dan meningkatkan motilitas usus, menyebabkan Anda merasa perlu buang air besar.

2. Stimulasi Sekresi Cairan

Konsumsi makanan pedas juga dapat merangsang sistem pencernaan Anda untuk meningkatkan sekresi cairan pencernaan.

Kondisi ini termasuk air, lendir dan enzim pencernaan. Ketika jumlah cairan pencernaan meningkat, tinja menjadi lebih lunak dan lebih mudah untuk dikeluarkan yang dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air besar.

3. Efek Antiinflamasi

Capsaicin juga telah diteliti karena memiliki efek antiinflamasi pada saluran pencernaan.

Efek ini dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi yang terjadi dalam sistem pencernaan, sehingga memfasilitasi pergerakan tinja dan mempercepat proses pencernaan secara keseluruhan.

4. Peningkatan Metabolisme

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme tubuh Anda yang pada gilirannya dapat mempercepat proses pencernaan dan meningkatkan frekuensi buang air besar.

Namun, efek ini mungkin bervariasi antara individu dan tidak semua orang akan mengalami peningkatan yang signifikan dalam frekuensi BAB.

5. Efek Psikologis

Beberapa orang melaporkan bahwa mengonsumsi makanan pedas dapat memicu perasaan “panas” atau “gerakan” dalam tubuh mereka yang juga dapat mempengaruhi persepsi mereka tentang perlu buang air besar.

Secara psikologis, kondisi seperti ini dapat mempengaruhi persepsi Anda tentang frekuensi dan urgensi BAB.

Meskipun konsumsi makanan pedas sering dikaitkan dengan peningkatan frekuensi buang air besar, alasan ilmiah di balik fenomena ini ternyata sangat kompleks.

Capsaicin, stimulasi sekresi cairan pencernaan, efek antiinflamasi, peningkatan metabolisme serta efek psikologis bisa saja hanya sebagian alasan mengapa frekuensi BAB lebih dominan ketika mengonsumsi makanan pedas.

Dampaknya pun bisa berbeda pada sebagian individu. Semoga artikel ini dapat menjawab rasa penasaran Anda ya!

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *