Beberapa Dampak Buruk Terlalu Banyak Mengkonsumsi Telur

Jurnalindo.com – Telur adalah salah satu sumber protein termurah dan dapat dikonsumsi oleh hampir semua orang. Selain itu, telur juga dapat diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari sebagai bahan utama, hingga sebagai pendamping memasak.

Namun pada kenyataannya, telur yang tidak steril berisiko menyebabkan keracunan makanan akibat bakteri salmonella. Selain itu, makan telur terlalu sering dapat menyebabkan efek buruk berikut.

Baca Juga: Doa Anies Baswedan untuk Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Bisul

Anda pasti sudah sering mendengar anjuran untuk tidak makan telur terlalu banyak karena bisa menyebabkan maag. Hal ini karena kandungan lemak dalam telur sangat tinggi, sehingga berisiko merusak kadar minyak alami pada permukaan kulit.

Akibatnya, kondisi ini berisiko menyebabkan bisul kecil yang sangat mengganggu, terutama jika Anda tidak terlalu peduli dengan kebersihan kulit. Namun, bukti ilmiah untuk klaim ini tidak terlalu kuat, sehingga masih dianggap mitos.

Asam Urat

Telur memiliki jumlah fosfor yang sangat tinggi yang diklaim dapat mengganggu jumlah asam urat di daerah tersebut saja. Oleh karena itu, penderita asam urat tidak disarankan untuk sering makan telur karena dapat memperparah kondisi Anda.

Baca Juga: KMPP Yogyakarta Kembali Menerjunkan Relawan di Tiga Desa Terdampak Bencana Banjir di Pati

Berapa jumlah ideal konsumsi telur untuk penderita asam urat? Tidak ada catatan ilmiah yang membahas hal ini. Hanya saja, pada umumnya tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 3 butir telur per hari. Ingatlah bahwa ini berlaku untuk telur utuh (kuning dan putih telur).

Mual

Beberapa orang yang alergi telur merasa sangat mual setelah memakannya. Tidak berhenti sampai di situ, gangguan tersebut bisa menyebabkan ruam dan gangguan lainnya. Ini biasanya terjadi setelah telur mentah dimakan sampai penuh.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kandungan gas dalam telur, yang kemungkinan besar dapat menyebabkan iritasi lambung. Risiko ini akan semakin parah jika Anda memiliki masalah lambung, seperti GERD, tukak lambung, dan gangguan lambung lainnya.

Baca Juga: Semifinal Piala Dunia 2022 : Argentina pastikan ke Final usai bungkam 3-0 Kroasia

Mudah Menaikkan Berat Badan
Telur sebenarnya bisa dikonsumsi sebagai sumber protein untuk menemani program diet. Namun jangan sering-sering makan telur, mengingat telur memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi. Satu butir telur mengandung 75 kalori. Jika dimasak dengan cara digoreng, peningkatan kalori ini bisa mencapai 225 kalori.

Jika Anda ingin menggunakan telur sebagai bagian dari diet Anda, Anda harus memasaknya dengan merebusnya. Selain itu, campurkan telur dengan sumber karbohidrat kompleks, seperti umbi-umbian, biji-bijian, dan lain-lain. Jangan lupa untuk banyak makan sayuran hijau dan aktif berolahraga.

Gangguan Hormonal

Pada telur anorganik, burung petelur umumnya diberikan suntikan hormon. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, hormon-hormon tersebut berisiko mengganggu aktivitas hormonal dalam tubuh Anda, terutama bagi wanita yang aktivitas hormonalnya cenderung mudah fluktuatif.

Baca Juga: Gilla, Cemoohan Messi bisa jadi Duit di Argentina lewat cara ini

Selain itu, dalam penelitian terbaru, makan telur lebih sering dapat meningkatkan risiko diabetes, terutama bagi wanita, yang risikonya hingga 77 persen lebih tinggi daripada pria. Hal inilah yang membuat wanita lebih disarankan untuk mengonsumsi sumber protein nabati.

Dengan kata lain, mengkonsumsi telur bisa menjadi alternatif sumber protein yang menjanjikan. Namun, kondisi ini harus dibarengi dengan asupan nutrisi lain, terutama sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa bahwa Anda juga bisa membuat berbagai jenis sumber protein dari daging, ikan, dll.

 

(Alfan/Jurnalindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *