Di Tengah Genangan Banjir, Kencing Tikus Mengancam

 

Jurnalindo.com – Di Tengah penderitaan korban banjir yang mengepung di beberapa wilayah Kabupaten pati hingga saat ini belum surut. Ketambahan lagi penyakit yang menyerang.

Dengan kondisi tersebut, Dinas Kesehatan menghimbau agar lebih waspada, perihal air kencing tikus atau yang dinamakan Leptospirosis cenderung menyebar salah satu ada genangan air.

Penyakit leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui air seni atau kencing tikus, berupa bakteri yang masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan banjir atau genangan air sungai hingga selokan dan lumpur.

Baca Juga: Tercatat 24 kali Gugran Erupsi Gunung Merapi, Dari Pukul 12.12 Sampai 16.00

“leptospirosis ini banyak ditemukan di daerah yang terdampak banjir. Sebanyak belasan kasus telah ditemukan di Kabupaten Pati, terkhusus di daerah tergenang,” ungkap Aviani Tritanti Venusia Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.

Menurut pengakuannya, penyakit ini disebabkan dari air kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira dan bisa masuk melalui luka terbuka, walaupun hanya kecil lukanya.

Namun, apabila virus tersebut menyentuh kulit yang memang kondisinya normal atau tidak luka dapat dipastikan aman-aman saja.

Baca Juga: Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi Sampai Wonosobo

“Tapi kalau hanya menyentuh kulit yang tidak terlalu masih tidak apa-apa. Karena kulit ini bisa jadi pertahanan tubuh,” terangnya.

Selain itu, Aviani mengatakan bahwa yang menjadi Persoalan jika salah satu bagian kulit tubuh yang mengalami luka atau lecet, yang tidak disengaja atau tidak terlihat. Maka hal tersebut berpotensi timbulnya penyakit yang berasal dari kencing tikus tersebut.

Indikasi penyakit Leptospirosis ini, menurut Aviani, memiliki gejala yang mana biasanya diawali dengan nyeri pada otot betis, dan gangguan pada tubuh lainnya.

“Gejalanya demam seperti meriang, dan kayak flu biasa. Lalu, tubuh jadi lemas, mata memerah, sakit kepala, kulit mulai terlihat nampak menguning dan biasanya diawali dengan nyeri otot betisnya,” ujarnya

Dalam hal ini, Dirinya menegaskan kepada masyarakat jika sudah mengalami tanda-tanda gejala, maka harus segera diperiksakan ke dokter, Rumah Sakit (RS), Puskesmas ataupun klinik. Lantaran, penyakit Leptospirosis dapat berakibat fatal dan berujung kematian.

 

(Alf/jurnalindo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *