Tips agar mampu gaet pembeli lewat live streaming

Jurnalindo.com, Jakarta – Berjualan online melalui sistem live streaming atau live streaming sepertinya sudah menjadi keharusan bagi para pemilik bisnis saat ini.

Tren ini semakin populer seiring merebaknya pandemi, karena masyarakat tetap bisa menikmati penjualan melalui live streaming meski tidak bertemu secara fisik.

Pembuat konten Kohcun dan Louisses Scarlett adalah dua contoh pembuat konten yang telah berhasil menggunakan fitur live streaming dan membantu bisnis UMKM menghasilkan keuntungan.

Mereka juga tak segan-segan berbagi tips dengan para pelaku UMKM atau kreator konten yang ingin sukses mendulang penjualan lewat cara ini.

Baca Juga: Bappepti keluarkan kebijakan baru terkait kripto. Aspakrindo bersikap begini

“Harus konsisten dulu, kemudian punya komitmen dan jangan lupa menghargai dan selalu bersyukur,” kata Louisses membagikan nasehatnya di Jakarta, Selasa.

Konsisten dan komitmen yang dimaksud oleh Louisses adalah UMKM atau kreator harus rajin melakukan live streaming di waktu-waktu yang sudah terjadwal.

Jika belum mengetahui waktu yang tepat, maka pelaku UMKM atau kreator bisa mencoba di jam-jam yang berbeda dalam satu minggu dan dari situ bisa menemukan waktu tepat dari jumlah penonton terbanyak.
 
Lebih lanjut, dari segi menghargai dan bersyukur diharapkan kreator ataupun pelaku UMKM tidak patah semangat apabila saat siaran langsung berjalan hanya sedikit penonton.

“Kita harus menghargai ya, meski hanya 50 orang tapi kita harus hadapi dengan senyum. Misalnya kalau yang ikut live cuma 10 orang tapi yang sembilan-nya beli itu saja sudah untung kan,” kata Louisses.

Kohcun menambahkan untuk bisa sukses berjualan daring dengan metode live streaming, seorang kreator atau pelaku UMKM harus jujur dengan produk-nya.

Ketika produknya dikenalkan dan dijual lewat live streaming secara jujur maka otomatis pelanggan akan memiliki kepercayaan.

Baca Juga: Berikut Cara Menggunakan E-Materai

“Kita bangun kepercayaan dengan penonton. Kalau produknya bagus ya kita jujur, tapi kalau engga ya jangan direkomendasi-in”, ujar Koh Cun.

Terakhir ia menyarankan agar pelaku UMKM atau kreator bisa mencocokkan waktu live streaming dengan demografi penonton-nya.

Misalnya jika ternyata pengikutnya lebih banyak anak muda, maka pilih waktu di siang hari atau malam hari.

Contoh lainnya jika pengikut-nya atau audiens penonton lebih banyak ibu-ibu, siaran langsung bisa dicoba di pagi hari.

(Nada/Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *