Waketum Partai Gelora Menyarankan Timnas Amin Harus Aktiv di Parpol dulu

Fahri Hamzah Tegas Timnas Amin Haru Aktiv di Papor dulu (Sumber Foto. Republika)
Fahri Hamzah Tegas Timnas Amin Haru Aktiv di Papor dulu (Sumber Foto. Republika)

JurnalIndo.com – Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, mengajukan pandangan terkait partisipasi politik calon pemimpin Indonesia, khususnya menanggapi pernyataan Capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Fahri meminta agar Anies aktif terlebih dahulu dalam partai politik sebelum membahas masalah pendiri Republik Indonesia, dengan tujuan agar tidak hanya mementingkan golongan sendiri.

Pernyataan ini memancing respons dari Juru Bicara Timnas AMIN, Usamah Abdul Aziz. Usamah mengemukakan bahwa cinta terhadap Indonesia tidak terbatas pada satu jalur politik saja. Menurutnya, aktivisme juga merupakan bagian dari berpolitik, seperti yang dilakukan Anies Baswedan melalui program Indonesia Mengajar yang mengirimkan guru-guru ke daerah terpencil.

“Bang Fahri mungkin agak terfokus pada satu hal karena masalah-masalah yang pernah dia hadapi sebelumnya, namun hal itu membuatnya melupakan kompleksitas politik yang sebenarnya,” ucap Usamah.

Fahri Hamzah sebelumnya merespons pernyataan Anies Baswedan terkait pendiri Republik Indonesia yang tidak mementingkan golongan sendiri, dengan menegaskan bahwa anak-cucu pendiri bangsa juga berjuang melalui partai politik. Fahri menyoroti pentingnya aktif di dalam partai politik sebagai langkah awal bagi calon pemimpin untuk mendapatkan posisi jabatan.

“Maka sebaiknya mereka yang ingin memimpin Indonesia harus aktif dulu di dalam kepengurusan partai dan karir partai politik seperti yang dilakukan oleh para tokoh termasuk keturunan para pendiri bangsa,” ujar Fahri, mencontohkan peran Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai contoh yang layak diikuti.

Fahri menegaskan bahwa pernyataan Anies yang menyiratkan keturunan pendiri bangsa mendapatkan jabatan karena pembagian kekuasaan tidak sepenuhnya benar, karena para keturunan pendiri bangsa juga aktif dalam partai politik.

Komentar-komentar ini menggarisbawahi perbedaan pendapat terkait pendekatan politik yang tepat bagi calon pemimpin Indonesia, mengingat kompleksitas dinamika politik dan peran partai politik dalam perebutan kekuasaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *