Mahfuz Sidik Kritik Wacana PKS Bergabung ke Koalisi Indonesia Maju: Potensi Pembelahan Ideologis

Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Mahfuz Sidik, mengungkapkan pandangannya terkait wacana bergabungnya Partai Keadilan S (Sumber foto : SinoNews)
Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Mahfuz Sidik, mengungkapkan pandangannya terkait wacana bergabungnya Partai Keadilan S (Sumber foto : SinoNews)

Jurnalindo.com, – Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Mahfuz Sidik, mengungkapkan pandangannya terkait wacana bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke kubu Koalisi Indonesia Maju. Sidik menyoroti potensi pembelahan antara elite PKS dan massa ideologisnya jika PKS memutuskan untuk merapat ke koalisi tersebut.

Sidik menyatakan kekhawatirannya terhadap kemungkinan PKS bergabung ke Koalisi Indonesia Maju. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi sinyal pembelahan antara elite PKS dan massa pendukungnya. Ia mengingatkan bahwa selama masa kampanye Pilpres 2024, PKS melakukan serangan negatif secara besar-besaran terhadap Prabowo-Gibran, terutama terhadap Gibran Rakabuming Raka, WaliKota Solo, dan Presiden Joko Widodo.

Sidik juga menyoroti narasi-narasi yang muncul dari kalangan PKS, yang seringkali mengadu domba dan membelah masyarakat. Salah satu contohnya adalah narasi pengkhianatan terhadap Prabowo karena bergabung dalam kabinet pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin pada 2019.

Menanggapi hal ini, Sidik menegaskan bahwa Jokowi dan Prabowo selalu mengingatkan untuk tidak menarasikan membelah politik dan ideologi. Ia menilai bahwa narasi-narasi yang membelah masyarakat secara politis dan ideologis hanya akan merugikan bangsa.

Sementara itu, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyatakan bahwa PKS belum memutuskan langkahnya untuk bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Keputusan tersebut akan diputuskan oleh Majelis Syuro atau Badan Pekerja Majelis Syuro.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyambut baik kemungkinan PKS bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, hal tersebut akan baik bagi bangsa karena semakin memungkinkan para pihak untuk bersatu dalam mengatasi permasalahan kehidupan kebangsaan.

Namun, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai bahwa melemahnya Koalisi Perubahan terlihat dengan upaya PKS, NasDem, dan PKB merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menyoroti bahwa slogan perubahan yang digaungkan kubu Anies-Muhaimin hanya menjadi gimmick politik semata.

Kesimpulannya, wacana PKS bergabung ke Koalisi Indonesia Maju memunculkan beragam respons dari berbagai pihak. Sementara beberapa pihak menyambut baik, ada juga yang menyoroti potensi pembelahan ideologis yang bisa terjadi jika PKS benar-benar merapat ke koalisi tersebut. Semua ini menjadi bagian dari dinamika politik yang terus berkembang di Indonesia. (Sumber : Wartakotalive/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *