Relawan MER-C Gaza, Farid Zanzabil Al Ayubi, Kembali ke Tanah Air Setelah Tugas Empat Tahun

Farid di evkusi dari Gaza (Sumber Foto. Tribunnews)
Farid di evkusi dari Gaza (Sumber Foto. Tribunnews)

JurnalIndo.com – Farid Zanzabil Al Ayubi, salah satu relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang bertugas di Gaza, Palestina, telah tiba di Indonesia setelah empat tahun menjalankan misi kemanusiaan di wilayah tersebut. Kedatangan Farid menjadi momen spesial bagi MER-C Indonesia.

“Saat ini merupakan hari spesial bagi kita semua. Salah satu relawan MER-C yang bertugas di Gaza, yaitu Farid Zanzabil Al Ayubi, telah tiba di Jakarta. Dia telah berada di Gaza selama kurang lebih 4 tahun. Pada bulan Februari 2020, bersama rombongan, beliau berangkat ke Gaza sebagai mahasiswa Universitas Islam Gaza dan juga menjadi relawan MER-C,” kata Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad di Kantor MER-C, Jakarta Pusat pada Rabu (13/12/2023). dilansir dari detiknews

Farid Zanzabil Al Ayubi menceritakan perjalanannya dari Bandara Kairo, Mesir pada Selasa (12/12) lalu, dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (13/12) dini hari setelah menempuh perjalanan udara selama 11 jam.

“Pergi dari Kairo pada hari Selasa, karena delay pada pukul 08.30 pagi, dan tiba di Indonesia pada hari ini pukul 12 malam,” ujar Farid.

Farid juga membagikan pengalamannya ketika dievakuasi dari jalur Gaza. Proses evakuasi tersebut melibatkan pemeriksaan di check point yang dibentuk oleh Israel, karena jalur antara utara dan selatan Gaza telah terputus.

“Pada tanggal 22 November, saat dievakuasi ke selatan, kita melewati check point yang dibuat oleh mereka (Israel) karena mereka memutuskan jalur antara utara dan selatan. Kita melewati check point tersebut dan melalui pemeriksaan, Alhamdulillah semuanya lancar,” ungkapnya.

Farid juga menggambarkan bagaimana proses evakuasi melibatkan berbagai tempat, termasuk sekolah, rumah sakit, dan institusi pemerintahan di Gaza.

“Kami dievakuasi ke beberapa tempat, seperti sekolah milik pemerintah, rumah sakit, kementerian, pemerintahan Gaza, dan juga RS PBB,” tambahnya.

Menlu Retno Marsudi sebelumnya telah memberitahu bahwa proses evakuasi Farid merupakan bagian dari upaya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk mengamankan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Farid merupakan satu dari tiga relawan MER-C yang memutuskan untuk dievakuasi setelah RS Indonesia di Gaza tidak lagi beroperasi.

“Farid merupakan relawan MER-C yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara. Setelah RS Indonesia berhenti beroperasi, Farid dan relawan MER-C lainnya berada di Gaza Selatan,” ungkap Retno.

Meski awalnya Farid memilih untuk tinggal di Gaza, ia akhirnya meminta bantuan evakuasi dari pihak berwenang setelah perkembangan situasi di wilayah tersebut.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *