Keakraban Jokowi dan Puan Maharani di KTT World Water Forum: Analisis Hubungan Jokowi dengan PDIP

referensi gambar dari (news.detik.com)
referensi gambar dari (news.detik.com)

Jurnalindo.com – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, di KTT World Water Forum (WWF) di Bali beberapa waktu lalu, mengundang berbagai spekulasi terkait arah hubungan politik keduanya dengan PDIP. Analisis dari Executive Director Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan sejumlah pertimbangan terkait keakraban Jokowi dan Puan, serta dinamika hubungan Jokowi dengan partai yang selama ini memberikan dukungan politik padanya. dilansir dari detik.com

Umam menyoroti keakraban yang terlihat jelas antara Jokowi dan Puan, yang memunculkan spekulasi terkait kedewasaan politik keduanya. Meskipun demikian, hubungan Jokowi dengan PDIP belakangan ini tidak berjalan mulus, terutama terlihat dari tidak diundangnya Jokowi dalam acara rakernas PDIP. Hal ini menjadi indikasi bahwa hubungan antara Jokowi dan PDIP tidak lagi sejalan seperti sebelumnya.

Menurut Umam, meski terjadi polemik antara Jokowi dan PDIP, peluang rekonsiliasi tetap terbuka. Pertemuan antara Jokowi dan Puan bisa menjadi awal dari komunikasi yang lebih baik antara kedua belah pihak untuk menemukan kembali jalan rekonsiliasi. Namun, Umam juga menyoroti adanya faksionalisme kepentingan di internal PDIP, yang tercermin dari sikap politik elite-elite PDIP yang masih terus mengkritisi Jokowi.

“Kemesraan antara Jokowi dan Puan tidak selaras dengan sikap politik elite PDIP belakangan ini, seperti capres PDIP Ganjar Pranowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang masih terus mengkritisi Jokowi,” ujar Umam.

Meskipun demikian, Umam menyatakan bahwa jika memang terjadi perpecahan yang tidak bisa diperbaiki antara Jokowi dan PDIP, maka keduanya harus menemukan kedewasaan politik untuk saling menghormati dan tidak saling menyakiti. PDIP dapat fokus pada agenda perjuangannya sementara Jokowi dapat mencari rumah politik baru sesuai dengan kepentingan pribadi dan agenda perjuangannya.

Kesimpulannya, keakraban antara Jokowi dan Puan menunjukkan kedewasaan politik keduanya, meskipun hubungan Jokowi dengan PDIP mengalami pasang surut belakangan ini. Tantangan ke depan adalah bagaimana keduanya dapat menjalin komunikasi yang lebih baik untuk menyelesaikan perbedaan dan mencapai rekonsiliasi yang membangun.

Jurnal/Ma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *