News  

Faktor Bisnis Bangkrut Di Tiga Tahun Pertama

Jurnalindo.com – Anda mungkin tidak berpikir bahwa perusahaan yang telah menjalankan bisnisnya selama tiga tahun tiba-tiba gulung tikar. Dia memulai dengan sebagai roket, tetapi tidak menyadari bahwa kesuksesan ini juga disertai dengan ketidakmampuan pemilik perusahaan dalam pengelolaannya.

Anda mungkin bertanya, mengapa perusahaan saudara, teman atau orang lain bangkrut dalam tiga tahun pertama? Apa itu? Apakah modal alasannya? Atau manajemen?

Menjawab pertanyaan di atas merupakan hal penting yang harus dipahami oleh para pelaku usaha, baik perusahaan kecil maupun besar. Tidak hanya untuk menghindari kebangkrutan tetapi juga untuk tetap berada di jalan menuju kesuksesan.

Baca Juga: Mengadopsi Dari Jepang, Dikembangkan Di Pati, Batik Shibori Dilirik Pasar Nasional Maupun Internasional.

Berikut 3 faktor penyebab kebangkrutan suatu perusahaan dalam 3 tahun pertama, simak penjelasannya.

Sangat Fokus Pada Produk

Kami tahu pasti bahwa produk adalah jantung dari perusahaan. Produk tersebut dapat berupa jasa atau barang. Pada awal berdirinya perusahaan, produk baru dan segar menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Kesuksesan singkat dapat diraih oleh perusahaan.

Pada titik ini, perusahaan mungkin terlalu fokus pada pengembangan produk. Sebenarnya ini bagus, malah harus dilestarikan. Sayangnya, fokus pada pengembangan produk yang memakan banyak waktu dan perhatian justru berbanding terbalik.

Baca Juga: Netizen Pergoki Kaesang Saat Naikin Celana di Pelaminan, Suami Erina Gudono: Kenapa Harus Ada yang Ngerekam

Tidak Melihat Pesaing

Bukan hanya ketidakpekaan terhadap pasar yang akan menyebabkan kebangkrutan perusahaan tetapi juga ketidakpekaan terhadap pergerakan pesaing atau kompetitor.
Kalah dalam sebuah kompetisi sama saja dengan kalah dalam pertarungan di arena kompetisi. Ketika perusahaan tidak dapat mengawasi pesaing, pada saat yang sama, perusahaan tidak dapat lagi melakukan terobosan atau inovasi yang siap bersaing dengan produk pesaing di pasar.

Takut dan Berhenti Berinovasi

Ini adalah faktor kedua. Bangkrutnya Nokia, yang meremehkan Android dengan mengatakan sedikit semut yang mudah “dilempar” harus selalu memacu Anda untuk berinovasi karena kenyataan bahwa Nokia sekarang gulung tikar karena perkembangan Android yang tak terbendung.

Hal ini sebenarnya terjadi pada perusahaan di awal-awal perkembangannya. Merasa produk yang ditawarkan kepada konsumen laris manis sehingga melupakan terobosan atau inovasi terbaru.

Baca Juga: Ronaldo Brazil lebih dukung Prancis sebagai Juara Piala Dunia 2022 Qatar

Jika Anda ingin membuka bisnis atau ingin mempertahankan bisnis Anda selama lebih dari 3 tahun, lakukan langkah-langkah di atas dengan cermat. Teori, penelitian, pengalaman, dan keberanian mengambil risiko dapat menjadi kunci kesuksesan bisnis Anda di masa depan. Jika bangkrut, tidak ada cara lain selain memulai dari awal.

 

(Alfan/Jurnalindo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *