Pidato Presiden Jokowi : Tidak Boleh Ada Paksaan Dalam Kemitraan ASEAN-Uni Eropa

Jurnalindo.com – Presiden Joko Widodo menekankan bahwa kemitraan antara negara-negara anggota ASEAN dan Uni Eropa harus berdasarkan kesetaraan dan tidak boleh ada paksaan.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat menghadiri KTT HUT ke-45 antara ASEAN dan Uni Eropa di Brussel, Belgia, Rabu, 14 Desember 2018.

Baca Juga: Perhelatan KTT G20 jadi awal kebangkitan pariwisata Bali

“Jika ingin kita membangun sebuah kemitraan yang lebih baik maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan dan tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours,” kata Presiden Joko Widodo .

Mengutip dari voi.id Jokowi mengatakan kemitraan antara ASEAN dan UE telah membuahkan hasil yang baik selama 45 tahun.

Namun di sisi lain, Jokowi juga mengakui tidak semua kemitraan itu baik sehingga banyak perbedaan yang harus diselesaikan.

Oleh karena itu, Jokowi meminta negara-negara anggota UE untuk dapat berpartisipasi bermitra sejajar dengan ASEAN.

Apalagi, selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi kekuatan ekonomi atau kerja sama yang saling menguntungkan karena memanfaatkan kelebihan dan produktivitas masing-masing negara.

Baca Juga: Pengamanan KTT G20 di bawah Komando Jendral Andika Prakasa

“Semua proyeksi mengatakan bahwa Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan. Dengan demikian, kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” kata Presiden Jokowi Widodo .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *