Kisah Tragis Mega Suryani Dewi: Dari KDRT Hingga Pembunuhan

Calon presiden Anies Baswedan menyebut nama Mega Suryani Dewi dalam sesi debat calon wakil presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) (Sumber foto: Gatra)
Calon presiden Anies Baswedan menyebut nama Mega Suryani Dewi dalam sesi debat calon wakil presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) (Sumber foto: Gatra)

Jurnalindo.com, – Calon presiden Anies Baswedan menyebut nama Mega Suryani Dewi dalam sesi debat calon wakil presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) perdana, Selasa (12/12/2023). Nama Mega Suryani Dewi diungkapkan Anies saat membahas masalah hukum di Indonesia, menyatakan perlunya penegakan hukum yang lebih tegas.

Mega Suryani Dewi (24) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mengguncang Indonesia pada September 2023. Seorang beauty advisor yang hidup tragis, Mega ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Kabupaten Bekasi, Kamis (7/9/2023). Jasadnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan luka sayatan di leher.

Suaminya, Nando (25), dijadikan tersangka dan ditahan dengan tuduhan pembunuhan. Nando mengaku melakukan perbuatan tersebut karena merasa sakit hati dengan perkataan Mega.

Mega pernah melarikan diri ke rumah orangtuanya setelah menjadi korban KDRT, namun memutuskan kembali ke suaminya demi kedua anaknya. Kasus ini mengundang perhatian karena Mega sebelumnya melaporkan KDRT ke polisi pada Agustus 2023. Namun, laporan tersebut tidak menghasilkan tindakan hukum, dan Mega kembali pada suaminya.

Pernikahan Mega dan Nando berusia tiga tahun dan diwarnai oleh KDRT. Mega pernah melaporkan Nando ke polisi dan bahkan melakukan visum, namun kasusnya dihentikan setelah Nando menyangkal tuduhan tersebut.

Polisi membantah menghentikan laporan KDRT, menyatakan bahwa Mega akan dipanggil kembali untuk pemeriksaan. Namun, Mega tidak hadir pada waktu yang ditentukan, dan polisi mengatakan bahwa Mega berencana untuk mencabut laporannya.

Kisah Mega Suryani Dewi menjadi sorotan dalam debat capres-cawapres, membuka diskusi tentang perlunya penegakan hukum yang lebih efektif dan melindungi korban KDRT. (Kompas/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *