Jurnalindo.com, – Jelang debat capres yang akan diselenggarakan di Istora Senayan pada Minggu (7/1/2024) malam dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik, hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjadi sorotan. Tiga pasangan calon (paslon) yang akan berdebat adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Berikut adalah hasil survei dari beberapa lembaga terkemuka:
1. Politika Research and Consulting (PRC) – 20-27 Desember 2023:
- Prabowo-Gibran: 42,4%
- Anies-Cak Imin: 28,0%
- Ganjar-Mahfud: 21,8%
- Responden yang belum menentukan pilihan: 5,0%
- Responden yang tidak tahu/tidak menjawab: 2,8%
Survei ini dilakukan kepada 1.200 responden di 34 provinsi dengan margin of error +/- 2,7 persen.
2. Indikator Politik Indonesia – 23-24 Desember 2023:
- Prabowo-Gibran: 46,7%
- Ganjar-Mahfud: 24,5%
- Anies-Cak Imin: 21,0%
Survei ini melibatkan 1.217 responden dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
3. Lembaga Survei Nasional (LSN) – 28 Desember 2023 – 2 Januari 2024:
- Prabowo-Gibran: 49,5%
- Anies-Cak Imin: 24,3%
- Ganjar-Mahfud: 20,5%
- Responden yang tidak menjawab: 5,7%
Survei ini melibatkan 1.420 responden dari 38 provinsi dengan margin of error +/- 2,6 persen.
4. Pusat Polling (Puspoll) Indonesia – 11-18 Desember 2023:
- Prabowo-Gibran: 41%
- Ganjar-Mahfud: 27,6%
- Anies-Cak Imin: 26,1%
- Undecided voters: 5,3%
Survei ini melibatkan 1.220 responden dengan margin of error sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
5. Litbang Kompas – 29 November-4 Desember 2023:
- Prabowo-Gibran: 39,3%
- Anies-Cak Imin: 16,7%
- Ganjar-Mahfud: 15,3%
Survei ini dilakukan terhadap 1.364 responden dengan margin of error sekitar 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran masih mendominasi, sementara Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud bersaing ketat memperebutkan posisi kedua. Dengan perdebatan yang akan datang, elektabilitas masing-masing paslon dapat berubah, memberikan dinamika tersendiri dalam perebutan kursi kepemimpinan. (Nada/Tribunnews)
