Jurnalindo.com, – Wacana pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, terus menjadi sorotan, namun tampaknya berujung pada rencana yang kosong. Meskipun momen silaturahmi Lebaran telah berlalu, keduanya belum juga bertemu, menambah spekulasi terkait dinamika politik di Tanah Air.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menyampaikan bahwa Jokowi tidak bisa langsung menemui Megawati meskipun tercatat sebagai kader partai. Hasto menyatakan bahwa Jokowi harus bertemu dengan anak ranting partai terlebih dahulu sebelum menemui Megawati.
Namun, kemunculan wacana pertemuan antara Megawati dan Presiden ke-5 RI, Prabowo Subianto, juga turut menjadi pembahasan. Ketua Umum relawan Jokowi, Immanuel Ebenezer, menyebut Hasto Kristiyanto sebagai penghambat pertemuan tersebut.
Menurut Immanuel, Hasto menjadi penghambat pertemuan antara Megawati dan Prabowo, serta Jokowi. Immanuel bahkan menyatakan bahwa Hasto merupakan aktor dari semua problem demokrasi di Indonesia pasca-Pemilu 2024.
Namun, Hasto membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada pertemuan antara Jokowi dan Megawati dalam momen Lebaran tahun ini. Dia menegaskan bahwa Megawati hanya bertemu dengan orang-orang yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan demokrasi.
Di sisi lain, Budi Arie Setiadi, Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi, mengatakan bahwa saat ini Jokowi sudah tidak berpeluang untuk bertemu dengan Megawati. Meskipun demikian, menurutnya, tidak ada hambatan bagi Jokowi untuk melaksanakan pertemuan dengan Megawati dalam momen Idul Fitri.
Meskipun munculnya wacana pertemuan antara tokoh-tokoh politik besar ini menarik perhatian publik, namun kendala dan spekulasi seputar hal ini terus menjadi bahan pembicaraan di kalangan politisi dan masyarakat. Dinamika politik yang kompleks di Tanah Air terus menjadi sorotan, dan publik menantikan bagaimana hal ini akan berkembang ke depannya. (Kompas./Nada)
