Ketua PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi Perihal Batalnya Drawing Piala Dunia FIFA U-20 di Bali

Jurnalindo.com – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) saat ini tengah menghitung dampak negatif yang bisa ditimbulkan terhadap sepak bola Indonesia, menyusul batalnya Drawing Piala Dunia FIFA U-20 di Denpasar, Bali.

Drawing atau pembagian grup negara peserta Piala Dunia FIFA U-20 awalnya akan berlangsung pada 31 Maret.

Serta terhindar dari kemungkinan dampak buruk akibat pembatalan tersebut.

Hingga saat ini, PSSI belum mendapatkan alasan resmi dari FIFA yang menyebabkan pembatalan acara Drawing tersebut.

Baca Juga: Dituding Kasus Pencucian Uang 4,4 Triliun, Pamela Safitri Beri Pembelaan

“Pengukuran risiko tersebut perlu dilakukan, untuk menentukan langkah yang perlu dilakukan. Agar sepak bola Indonesia bisa terselamatkan,” jelas Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga dalam jumpa pers, Minggu (26/3).

Hingga saat ini, PSSI belum mendapatkan alasan resmi mengapa FIFA harus membatalkan pengundian tersebut.

Namun, terdengar kabar, Gubernur Bali I Wayan Koster menolak kehadiran timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia FIFA U20.

Ini bisa jadi alasan FIFA membatalkan undian Piala Dunia U-20 FIFA. Karena penolakan Gubenur Bali sama dengan mencabut garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan.

Mengingat sebelumnya, Gubernur Bali menandatangani garansi pemerintah untuk menjadi salah satu stadion Piala Dunia U-20. Termasuk Drawing  Piala Dunia U-20.

“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepak bola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepak bola Indonesia dari dunia,” ucap Arya.

Baca Juga: Najwa Shihab Memblokir Akun Instagram Aldi Taher, Begini Ceritanya

Arya mengatakan PSSI memahami sulitnya memisahkan politik dari olahraga. Untuk itu, Ketua PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia. Juga dengan Kemenpora, selaku Inafoc atau Indonesia Implementation Person.

“Ketua Umum PSSI juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden  pada kesempatan pertama untuk mencari solusi. Baik secara diplomasi maupun politik luar negeri, untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” papar Arya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *