Gadis Kretek: Antara Nostalgia dan Kualitas Sinematik

Serial Netflix terbaru, "Gadis Kretek," telah tayang perdana pada Kamis, 2 November 2023. Serial ini adalah karya Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Sumber Foto : Tribunews
Serial Netflix terbaru, "Gadis Kretek," telah tayang perdana pada Kamis, 2 November 2023. Serial ini adalah karya Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Sumber Foto : Tribunews

Jurnalindo.com, – Serial Netflix terbaru, “Gadis Kretek,” telah tayang perdana pada Kamis, 2 November 2023. Serial ini adalah karya Kamila Andini dan Ifa Isfansyah yang menghadirkan jalinan cerita yang mempertautkan dua masa yang berbeda.

Dalam serial ini, tokoh Dasiyah, yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, digambarkan sebagai sosok yang kuat dan berani melawan tradisi pada tahun 1960-an demi mewujudkan impian dan cintanya bersama Soeraja, yang diperankan oleh Ario Bayu.

Sementara itu, karakter Arum, dimainkan oleh Putri Marino, pada awal tahun 2000-an memulai perjalanan bersama Lebas, yang diperankan oleh Arya Saloka, untuk mengungkap rahasia yang selama ini terpendam. Berbagai lika-liku serta peristiwa bersejarah yang terjadi pada masa lalu memberikan dampak besar yang memengaruhi kehidupan karakter-karakter tersebut.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang serial “Gadis Kretek” yang perlu Anda ketahui:

1. Kamila Andini Terpikat dengan Karakter Dasiyah

Serial ini diadaptasi dari novel populer karya Ratih Kumala. Kamila Andini, salah satu sutradara serial ini, sangat terpikat dengan karakter Dasiyah (Jeng Yah) dalam novel tersebut. Dia terpukau oleh semangat karakter Jeng Yah, yang menjadi salah satu pendorong utama dalam cerita ini.

Kamila Andini ingin karakter Jeng Yah, perempuan yang maju dari zamannya dan menghadapi berbagai peristiwa, bisa menjadi inspirasi bagi perempuan zaman sekarang. Menurutnya, karakter ini mewakili semangat yang perlu diwarisi dari masa lalu.

2. Pengorbanan Dian Sastrowardoyo untuk Membelajar Karakter
Dalam peran sebagai Dasiyah, Dian Sastrowardoyo melakukan pendekatan yang sangat mendalam. Dia sengaja mengurangi interaksi sosial selama enam bulan untuk benar-benar memahami karakter tersebut. Bahkan, dia berhenti dari aktivitas fisik seperti lari dan tenis karena kebiasaan tersebut berbeda dengan kehidupan perempuan pada tahun 1960-an.

Dian juga berhenti mendengarkan musik modern dan hanya mendengarkan gamelan dan musik klasik. Pendekatan ini membantu Dian Sastrowardoyo untuk sepenuhnya merasakan karakter Dasiyah dan membawanya ke dalam peran tersebut.

3. Chemistry Antara Ario Bayu dan Dian Sastrowardoyo
Ario Bayu, yang memerankan Soeraja, menjelaskan proses membangun chemistry dengan Dian Sastrowardoyo. Dian Sastrowardoyo adalah orang yang sangat detil, dan dia dengan sungguh-sungguh memahami karakter Dasiyah.

Ario Bayu menemukan bahwa setiap harinya saat syuting, dia hanya perlu melihat Dian Sastrowardoyo dan mencoba merasakan sisi Dasiyah mana yang membuat Soeraja jatuh cinta padanya. Chemistry yang kuat antara keduanya tercermin dalam penampilan mereka dalam serial ini.

4. Diangkat dari Novel Karya Ratih Kumala
“Gadis Kretek” diadaptasi dari novel laris karya Ratih Kumala. Proyek ini adalah pengalaman pertama bagi Kamila Andini dan Ifa Isfansyah untuk berkolaborasi sebagai sutradara dalam satu proyek.

Mereka berdua berkolaborasi dalam berbagai aspek, termasuk cerita, sinematografi, naskah, dan pengembangan karakter. Proses kolaborasi ini memungkinkan mereka untuk melengkapi satu sama lain dan menciptakan karya yang mendalam dan berkualitas tinggi.

5. 100 Set Dibangun di 20 Lokasi untuk “Gadis Kretek”
Salah satu kekuatan utama “Gadis Kretek” adalah kemampuannya untuk membawa penonton kembali ke tahun 1960-an dengan detail yang sangat baik. Produksi ini melibatkan pembangunan lebih dari 100 set di 20 lokasi berbeda, dengan fokus pada 16 set utama.

Semua ini membantu menciptakan dunia kota M dan atmosfer perdagangan kretek yang hidup pada masa itu. Proses kreatif untuk serial ini memerlukan waktu sekitar dua tahun, dari pengembangan naskah hingga tahap produksi dan penyuntingan.

“Gadis Kretek” juga menampilkan sejumlah aktor dan aktris terkenal, termasuk Sha Ine Febriyanti, Rukman Rosadi, Tutie Kirana, Tissa Biani, Winky Wiryawan, Sheila Dara, Ibnu Jamil, Verdi Solaiman, Nungki Kusumastuti, Dimas Aditya, Pritt Timothy, dan Tutie Kirana.

Serial ini memadukan nostalgia dengan kualitas sinematik yang tinggi, menjadikannya tontonan yang patut dinantikan bagi penikmat drama sejarah yang mendalam dan karakter yang kuat. “Gadis Kretek” adalah contoh bagus bagaimana adaptasi dari novel ke dalam bentuk serial dapat memberikan pengalaman yang memikat. (Nada/Tempo.co)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *