Dinamika Hubungan Jokowi dan PDIP: Kisah Retak dan Rekonsiliasi

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan secara blak-blakan mengenai dinamika (Sumbeer Foto : CNN Indonesia)
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan secara blak-blakan mengenai dinamika (Sumbeer Foto : CNN Indonesia)

Jurnalindo.com, – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan secara blak-blakan mengenai dinamika hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP setelah Pemilu 2024.

Relasi antara keduanya disebut-sebut mengalami retak, terutama akibat keterlibatan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Selain itu, juga muncul isu tentang kemungkinan Jokowi bergabung dengan Partai Golkar jika terjadi pergantian kepemimpinan di partai tersebut.

Dalam wawancara khusus dengan Majalah Tempo di Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Maret 2024, Hasto mengungkapkan bahwa kemungkinan Jokowi bergabung dengan Golkar jika ada pergantian kepemimpinan di partai tersebut adalah langkah yang masuk akal dari segi pengendalian.

Hal ini membuktikan bahwa tudingan Jokowi sebagai boneka Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri, tidak memiliki dasar. Hasto menegaskan bahwa semua keputusan dalam menjalankan pemerintahan berada di tangan Jokowi, dan Megawati hanya memberikan saran.

Meskipun demikian, upaya rekonsiliasi antara Jokowi dan PDIP juga telah dilakukan. Namun, Hasto menyinggung bahwa batas antara loyalitas dan keyakinan sangat tipis. PDIP menyadari bahwa pengalaman dengan kasus Jokowi telah menggembleng partai tersebut, namun demikian, mereka tidak ingin menumbuhkan sikap distrust dan antipati.

Beberapa upaya telah dilakukan dari Istana untuk mempertemukan Jokowi dan Megawati, termasuk melalui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian kapan pertemuan antara keduanya akan terjadi.

Dalam beberapa waktu terakhir, isu mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan Partai Golkar semakin santer terdengar. Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, bahkan mengisyaratkan bahwa Jokowi dan Partai Golkar telah memiliki hubungan yang erat.

Meskipun Jokowi hanya tersenyum dan tidak memberikan jawaban langsung terkait isu tersebut, kehadiran beliau dalam rapat pleno Partai Golkar menambah spekulasi mengenai kedekatan antara Jokowi dan partai yang identik dengan warna kuning itu.

Dengan dinamika yang terus berkembang ini, masyarakat menantikan bagaimana arah hubungan antara Jokowi dan PDIP, serta kemungkinan terwujudnya langkah-langkah politik selanjutnya dari kedua belah pihak. (Nada/Tempo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *