Cerita Sedih Nenek Sarumi Mendapaat Ganti Rugi

Jurnalindo.com – Nenek Sarumi justru bersedih meski dapat ganti rugi Rp6,4 M dari pemerintah.

Uang Rp6,4 Miliar itu tidak membuat Nenek Sarumi bahagia karena ia harus kembali merintis.

Uang Ganti Rugi (UGR) yang diberikan pemerintah untuk pembebasan lahan Nenek Sarumi membuatnya harus kembali mulai dari nol.

Sudah 25 tahun hidup di rumah itu, Nenek Sarumi terpaksa pindah.

Kisah ini disampaikan Nenek Sarumi ketika ditemui.

“ (Perasaan setelah terima UGR) susah, karena nggak punya tempat. Harus mulai usaha dari nol lagi,” ujar Sarumi, Kamis (10/5/2023).

Sarumi mengaku belum menentukan lokasi untuk pindah.

Untuk sementara waktu, dia akan tinggal di rumah anaknya yang berada di desa yang sama, tapi tidak di pinggir jalan.

Dia berharap bisa mendapatkan tanah dan rumah baru yang bisa digunakan untuk usaha lagi.

“Sudah tidak punya tanah lagi. Rumah dan tempat usahanya terdampak (proyek jalan tol Jogja-Bawen),” imbuh nenek empat cucu itu.

Sarumi adalah salah satu dari 92 warga Desa Pabelan yang menerima UGR pada Selasa (9/5/2023) di Balai Desa setempat.

Pembayaran UGR ini merupakan tahap pertama dari total 239 bidang tanah yang terdampak jalan tol Jogja-Bawen di desa tersebut.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Jogja-Bawen Kementerian PUPR Muhammad Mustanir, nilai total UGR yang dibayarkan pada tahap ini adalah Rp95,98 miliar.

Jalan tol Jogja-Bawen merupakan bagian dari jaringan jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan Yogyakarta dengan Semarang. Proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *