Begini Cara Orang Ciamis Jaga Budaya Bahasa Sunda di Daerahnya

JurnalIndo.com – Ciamis, 09/03 – Penggunaan bahasa Sunda sebagai alat komunikasi kini mulai menurun. Banyak orang, terutama anak-anak, kini lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara dengan teman dan orang tua.

Hal ini juga terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Padahal, menurut Hasil Sensus Penduduk Long Form Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar 2020, persentase penggunaan matahari mengalami penurunan, terutama di kalangan generasi pasca-Gen Z (lahir 2013 hingga sekarang), yakni hanya sebesar 63,99 persen. ke Persentase.

Baca Juga: Seru, Sinopsis Lanjutan Film Street Kings Terbaru di Trans TV

Asep Saeful Rahmat, Direktur Dinas Pendidikan Ciamis membenarkan hal tersebut. Menurunnya penggunaan bahasa Sunda atau bahasa ibu di Ciam disebabkan beberapa faktor. Salah satunya pendidikan, saat ini pemerintah lebih memperhatikan bahasa Indonesia dan bahasa asing. 

“Lebih diprioritaskan dan dipahami dijadikan alat komunikasi. Sehingga penggunaan bahasa Sunda atau bahasa ibu di kalangan anak SD saat ini semakin berkurang dipahami anak-anak kita,” ujar Asep, Rabu (8/3/2023).

Dinas Pendidikan Ciamis telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan melestarikan bahasa Sunda agar dapat digunakan dan dipahami oleh anak-anak. Salah satunya jurusan Bahasa Sunda yang menjadi muatan lokal wajib, meski hanya ada 2 jam pelajaran per minggu. 

Baca Juga: Mahasiswa KKN Universitas Peradaban Gelar Seminar Kewirausahaan Untuk Menumbuhkan Semangat Berwirausaha

“Terus kita berikan secara konsisten pelajaran Bahasa Sunda, meski tidak sesempurna yang diharapkan tapi mereka bisa memahami,” ungkapnya.

Untuk melestarikan bahasa Sunda, Dinas Pendidikan Ciamis kerap mengadakan lomba bahasa daerah di setiap sekolah dan tingkat daerah. Tujuannya adalah untuk mendorong dan memotivasi anak-anak untuk mengetahui dan memahami bahasa ibu mereka.

Salah satunya adalah lomba-lomba dalam rangka kegiatan Forum Bahasa Induk yang diselenggarakan setiap tahun secara bertahap. Ciamis juga kerap juara di level Jabar. Misalnya, pada tahun 2021 ia memenangkan juara umum kompetisi di Forum Bahasa Induk. 

“Lombanya seperti pupuh, pidato Bahasa Sunda, rampak kendang, lomba menulis aksara Sunda dan lainnya. Selain penggunaan bahasa, tentunya budayanya harus masuk. Seni Sunda kira ajarkan melalui ekstrakurikuler, yakni Karawitan,” ungkapnya.

Menurut Asep, bahasa Sunda masih menjadi bahasa asli yang halus di Ciamis. Karena itu harus ada upaya untuk melestarikan bahasa Sunda di Ciamis. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *