JurnalIndo.com – Selingkuh dalam hubungan dapat menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihentikan, dan beberapa orang mungkin merasa kesulitan untuk tidak terjebak kembali dalam perilaku tersebut.
Padahal, berselingkuh dapat menjadi awal rusaknya prahara rumah tangga.
Berikut ini ada beberapa alasan psikologis yang mungkin menjelaskan mengapa orang yang terbiasa selingkuh sulit untuk tidak melakukannya lagi antara lain:
1. Ketergantungan pada Kepuasan Sementara
Selingkuh seringkali memberikan kepuasan sementara atau pelarian dari masalah atau ketidakpuasan dalam hubungan.
Orang yang terbiasa selingkuh mungkin sulit untuk menemukan alternatif yang sebanding untuk memenuhi kebutuhan emosional atau fisik mereka.
2. Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang cenderung selingkuh mungkin menghadapi tantangan dalam hal pengendalian diri.
Mereka mungkin tidak memiliki strategi atau keterampilan untuk mengatasi dorongan dan godaan yang muncul.
3. Kurangnya Refleksi dan Penyesalan
Beberapa orang yang terbiasa selingkuh mungkin tidak mengalami tingkat penyesalan yang cukup untuk mencegah mereka mengulangi perilaku tersebut.
Kurangnya refleksi terhadap dampak negatif pada diri sendiri dan pasangan dapat menjadi hambatan.
4. Gangguan Hubungan Sebelumnya
Orang yang telah selingkuh dalam hubungan sebelumnya mungkin membawa pola perilaku tersebut ke hubungan baru.
Pengalaman masa lalu dapat membentuk keyakinan dan kebiasaan yang sulit untuk diubah.
5. Ketidakpuasan yang Tidak Teratasi
Jika seseorang tidak mengatasi akar ketidakpuasan atau masalah dalam hubungan utamanya, kecenderungan untuk mencari kepuasan di luar hubungan dapat tetap ada.
Kondisi ini seakan menjadi lingkaran setan sulit untuk diputuskan.
6. Kurangnya Keterlibatan dalam Perbaikan Hubungan
Orang yang terbiasa selingkuh mungkin kurang termotivasi atau terlibat dalam upaya perbaikan hubungan.
Mereka mungkin cenderung mencari solusi instan di luar hubungan daripada menghadapi konflik dan kesulitan di dalamnya.
7. Gangguan Psikologis atau Emosional
Beberapa orang yang terbiasa selingkuh mungkin menghadapi gangguan psikologis atau emosional yang lebih dalam.
Ini bisa termasuk masalah kepercayaan diri, kecemasan atau kebutuhan akan validasi dari pihak lain.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki alasan untuk terbiasa selingkuh.
Mengatasi kecenderungan untuk selingkuh memerlukan pemahaman mendalam tentang diri sendiri, komunikasi terbuka dalam hubungan, dan kemauan untuk melakukan perubahan positif kedepannya.