Pentingnya menjaga gaya hidup demi menghindari diabetes

Jurnalindo.com, Jakarta – Presiden Perhimpunan Endokrin Indonesia (PERKENI) Prof Dr Dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM berpesan kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit diabetes.

“Meningkatnya kasus diabetes di Indonesia terutama karena generasi sekarang lebih mudah mengakses makanan dan minuman yang tidak sehat,” kata Ketut dalam sambutannya pada Hari Diabetes Sedunia 2022 online, Kamis.

Dia mengatakan diabetes tidak dapat disembuhkan dan menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus waspada dan menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat.

Baca Juga: Peringatan penting untuk kesadaran bahaya diabetes

“Selain edukasi rutin, kontrol glikemik rutin, diet diabetes sesuai kebutuhan, dan olahraga 30 menit setiap hari, penderita diabetes harus selalu senang meningkatkan kualitas hidupnya,” ujarnya.

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan tiga daerah tertinggi angka prevalensi Diabetes Melitus adalah di DKI Jakarta (3,4 persen), Kalimantan Timur (3,1 persen), dan D.I. Yogyakarta (3,1 persen). Selain itu, angka prevalensi pada perempuan juga meningkat pada 2018 dari 1,70 persen menjadi 1,78 persen. Bukan hanya itu, data juga menunjukkan bahwa angka prevalensi di pedesaan meningkat dari 1 persen menjadi 1,01 persen di tahun 2018.

Menurut data International Diabetes Federation tahun 2021, saat ini terdapat 537 juta orang berusia 20-79 tahun di dunia yang menderita diabetes atau 10,5 persen dari total penduduk pada usia yang sama.

Angka ini diperkirakan akan semakin meningkat hingga mencapai 643 juta (11,3 persen) pada 2030 dan 783 juta (12,2 persen) pada 2045.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Sariawan Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi ke-5 di dunia yaitu sebesar 19,5 juta (10,6 persen) dan angka ini diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 28,6 juta pada 2045.

Selain itu, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang termasuk ke dalam daftar 10 negara dengan penderita diabetes tertinggi di dunia. (Nada/Ara)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *