Di Sebut Makanan Super Hero, Tempe mengandung prebiotik dan probiotik

jurnalindo.com, Jakarta – Praktisi kesehatan dan gizi Dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, mengatakan kandungan prebiotik dan probiotik dalam tempe menjadikan kedelai sebagai makanan super.

“Peran tempe sangat baik, karena selain sebagai biomaterial, ada juga peran fermentasi yang bisa sekaligus menjadi probiotik atau simbiosis dan ini merupakan pangan fungsional yang sedang tren saat ini,” lulusan doktor dari Universitas tersebut. kata Fakultas Kedokteran Indonesia saat menjadi pembicara di Jakarta, Senin.

Ray menjelaskan, makanan fermentasi berguna untuk mempermudah perbanyakan koloni bakteri baik atau yang lebih dikenal dengan probiotik. Bakteri baik kemudian akan mengumpulkan zat aktif yang dapat digunakan dalam makanan otak

Baca Juga: Pemkab Jayapura dorong pentas kuliner di Kampung Berap digelar rutin

Sedangkan prebiotik adalah asupan makanan untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik tersebut. Tempe mengandung keduanya sekaligus, sehingga menjadi makanan yang sangat baik untuk tubuh.

“Tentu kita harus mengedukasi mereka agar tidak menggoreng semuanya karena akan habis (nutrisi), yang membuat tempe bacem enak banget karena ternyata simbiosis atau prebiotik dan probiotik dalam tempe bisa jadi esensial,” dia berkata.

Lebih lanjut, Ray mengatakan bahwa tempe merupakan makanan yang sudah dikenal oleh sistem pencernaan masyarakat Indonesia karena kebiasaan genetiknya. Sebab, tempe sudah dikonsumsi masyarakat sejak zaman nenek moyang dan terus diturunkan.

Disebutkan juga bahwa penyerapan nutrisi tempe tidak memerlukan adaptasi, sehingga tidak menimbulkan reaksi alergi.

“Sistem pencernaan si kecil enggak akan butuh waktu untuk melakukan adaptasi, langsung cerna makanya disebut sebagai functional food.
Tempe itu hebatnya adalah dia menjadi makanan fungsional lokal yang bisa langsung diserap tanpa ada ada adaptasi,” kata medical science director Danone Indonesia itu.

Selain itu, tempe juga dianggap dapat mencegah stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Sebab nutrisi pada tempe dapat menghidupkan probiotik dan prebiotik yang bertugas membantu pertumbuhan anak.

Baca Juga: Teten: Lobster mutiara bisa diolah jadi kuliner unggulan

Menurut Ray, probiotik pada anak yang mengalami stunting tidak berkembang dengan baik sehingga otak tidak menerima makanan untuk perkembangan koqnitifnya. Tempe pun berperan cukup besar dalam menghidupkan kembali bakteri baik pada sistem pencernaan.

“Anak-anak stunting nanti bisa dicegah sebelum jadi stunting. Jadi begitu anak sudah mengalami pertumbuhan terganggu di tiga bulan berturut-turut, itu peran pre dan probiotik itu bagus banget untuk menjaga supaya dia enggak jadi stunting,” ujarnya. ( Ari/Amnan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *