Jurnalindo.com, Jakarta – Pengalihan TV analog (ASO) atau TV analog ke relai terestrial digital dapat mencapai inklusi digital area luar ruang, primer, dan tertinggal (3T) yang belum memiliki akses ke TV dan Internet (point-blank).
“Solusi untuk wilayah yang kosong adalah transisi ke transportasi digital,” kata staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti saat webinar. “, Rabu.
ASO berjanji untuk menyediakan spektrum yang diperlukan untuk memperluas jangkauan Internet, termasuk area 3T.
Siaran analog yang menggunakan spektrum frekuensi radio 700MHz dianggap sia-sia karena menghabiskan seluruh frekuensi. Ketika dunia penyiaran Indonesia sepenuhnya beralih ke penyiaran digital, penggunaan spektrum frekuensi 700MHz menjadi efektif.
Baca Juga: TVOne bagikan perangkat pendukung TV digital ke 2.711 warga Cilincing
Efisiensi spektrum frekuensi, yang disebut digital dividen, sebesar 112MHz pada pita 700MHz akan digunakan untuk penyediaan internet pita lebar (broadband).
Penataan spektrum frekuensi radio melalui ASO akan memberikan daerah 3T akses ke internet dan siaran televisi, yaitu ketika siaran televisi analog sudah dimatikan.
“Daerah yang tadinya tidak bisa menangkap siaran televisi atau internet, nanti akan diproses untuk bisa menangkap siaran televisi dan internet,” kata Niken.
Siaran analog di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi akan berakhir hari ini, begitu juga dengan 32 kabupaten dan kota di Indonesia serta 173 kabupaten dan kota yang selama ini belum bisa menangkap siaran televisi terestrial analog.
Niken meminta masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah Jabodetabek, untuk segera memasang perangkat set top box supaya tetap bisa menonton siaran televisi.
Baca Juga: Migrasi TV Digital, Delapan Daerah Siap Mengawali
“Masyarakat tidak akan kehilangan tontonan,” kata Niken.
Pemerintah dan penyelenggara multipleksing siaran digital terus mendistribusikan perangkat set top box untuk rumah tangga miskin yang terdaftar. (ara/nada)
