Jurnalindo.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,48 persen atau 32,99 poin ke 6.902,06 pada awal perdagangan.
Sebanyak 157 saham menguat, 132 saham melemah dan 213 saham bergerak stagnan, Berdasarkan data Bloomberg. Oleh karena itu membuat Kapitalisasi pasar Bursa bertengger di posisi Rp8.724,11 triliun.
Adapun investor asing yang tercatat membukukan aksi beli bersih Rp221,62 miliar pada 09.05 WIB. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi yang paling banyak diborong asing sebanyak Rp205,7 miliar. Menyusul saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang dikoleksi asing Rp37,7 miliar.
Saham tambang terpantau menguasai jajaran top gainers. Saham PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) melesat 12,75 persen. Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) naik 7,38 persen dan saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 7,80 persen.
Baca juga: Sandiaga Uno Harap IWHTE 2022 Jadi Sarana Bangkitkan Ekonomi
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan diperdagangkan pada level 6.836-6.902. Sekalipun ada potensi rebound, tapi kecil kemungkinannya.
Menurutnya, dampak dari perang Rusia-Ukraina yang mendorong lonjakan kenaikan harga komoditas pada akhirnya berpeluang berdampak ke sektor industri, ritel hingga perbankan di mana berpotensi mengerek bunga pinjaman akibat potensi kenaikan inflasi di tengah kenaikan harga bahan baku.
“Dengan berbagai sentimen di atas, kami melihat bahwa tekanan terhadap harga bahan baku akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan,” jelas Nico dalam riset harian.
Dia menambahkan, apabila tren kenaikan bahan baku terus berlanjut yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat, bukan tidak mungkin ekonomi dalam negeri dapat terpangkas.
Baca juga: Wali kota Surabaya jadikan UMKM Sebagai Pemulih Ekonomi
Hari ini, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham INCO dengan target support dan resistensi 5.875-6.350, saham ASII pada 5.625-6.000, dan saham TINS pada 1.750-1.840. (Bisnis.com/Aniq)