Simulasi Pemungutan Suara Pemilu 2024: Masyarakat Adat Baduy Berlatih dalam Proses Demokrasi

Warga Baduy Simulasi Pemilu (Sumber Foto. Poskota)
Warga Baduy Simulasi Pemilu (Sumber Foto. Poskota)

JurnalIndo.com – Masyarakat adat Baduy di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, aktif berpartisipasi dalam simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak menyelenggarakan simulasi ini guna mempersiapkan para pemilih dan memastikan kelancaran proses pemilihan di masa yang akan datang.

“Alhamdulillah, hari ini KPU Lebak dapat melaksanakan simulasi di sini (Desa Kanekes). Proses pemungutan dimulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB, sebagaimana aslinya,” ujar Ketua KPU Lebak, Ni’matullah, dalam keterangan resminya pada Minggu (24/12/2023). dilansir dari detik.com

Sebanyak 273 warga Baduy, yang merupakan pemilih tetap di Kampung Kadu Ketug atau TPS 01, ikut serta dalam simulasi tersebut. Prosesnya mencakup serangkaian tahapan mulai dari penyerahan surat panggilan kepada petugas KPPS, penerimaan surat suara, proses pencoblosan di bilik suara, hingga memasukkan suara ke dalam kotak suara dan mencelupkan jari ke tinta yang telah disediakan.

Simulasi ini merupakan bagian dari upaya sosialisasi, khususnya bagi masyarakat Desa Kenekes, untuk memperkenalkan proses pemilihan dan mendeteksi potensi kekurangan yang perlu diantisipasi.

KPU Lebak berharap partisipasi warga adat Baduy dalam pemilihan nantinya. Mereka berupaya memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan lancar dan efisien.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk masyarakat yang antusias mengikuti simulasi ini. Terima kasih juga kepada KPPS yang berperan sebagai ujung tombak dalam tahapan pemilihan dan kepada semua SDM di KPU yang harus dipersiapkan agar mereka tidak ragu dalam menjalankan tugasnya,” ujar Ni’matullah.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, seorang warga Baduy bernama Warti mengungkapkan beberapa kesulitan yang dialaminya selama simulasi. Ia mengakui kesulitan dalam mencari nama calon legislatif yang menjadi pilihannya dan dalam melipat kembali surat suara setelah memberikan suaranya.

“Iya, saya sudah mengikuti simulasi tadi. Saya mengalami kesulitan saat mencari nama (calon legislatif) dan melipat surat suara. Namun, saya sudah mencoblos semua. Saya sudah memiliki pilihan,” tutur Warti.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *