Korupsi di Menhan Sangat Gila, Ungkap Adik Prabawo

Korupsi di Menhan Sangat Gila, Ungkap Adik Prabawo (sumber foto : kompas)
Korupsi di Menhan Sangat Gila, Ungkap Adik Prabawo (sumber foto : kompas)

JurnalIndo.com – Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak merasa adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mirip Menko Polhukam Mahfud MD karena menyebut dugaan korupsi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sangat gila.

Pasalnya Kemenhan dipimpin oleh Prabowo Subianto, ia pun mengingatkan Mahfud MD yang juga menyampaikan kritikan keras mengenai timpangnya penegakan hukum pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), padahal ia adalah menteri yang bertanggung jawab.

“Lah menterinya siapa? Kok jadi mirip Mahfud yang meributkan soal penegakan hukum era Jokowi, padahal menterinya ya dia juga,” ujar Lukman dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (17/11).

Menurut Hashim, mark up merupakan salah satu penyakit di Indonesia. Sebab, di salah satu kasus, angka mark up-nya mencapai 1.250 persen.

Harga 1 senjata dari 800 dollar jadi 10.800 dollar

Hashim mengungkapkan, nilai kontrak bisa mencapai Rp 51 triliun karena pengadaan barangnya diduga di-mark up.

Ia mengatakan, harga satuan senjata yang hanya 800 dollar diduga dinaikkan menjadi 10.800 dollar.

“Ada satu senjata harga pabrik 800 dollar satu senjata senapan canggih, yang datang ke mejanya Prabowo harganya 10.800 dollar. Bisa dihitung, harga asli 800, yang datang ke meja Menteri Pertahanan 10.800 dollar, mark up-nya saya hitung,” kata Hashim.

“Dan waktu saya lapor ke kakak saya, dia tidak mau percaya. Karena dia sudah bicara bocoran-bocoran berapa tahun, dia dikritik sebagai ‘Prabocor’ karena orang enggak mau percaya. Tapi yang diduga orang lebih jelek lagi. Ada orang yang lebih rakus lagi dari orang rakus,” ujarnya lagi.

Oleh karena itu, Hashim menilai kerakusan di Indonesia sudah melampaui batas. Ia lantas mengingatkan bahwa uang yang mau dirampok oleh para oknum itu merupakan uang rakyat.

“Ibu-ibu yang ada di sini kalau ke salon harus bayar pajak 11 persen di dalam tagihannya kan ada 11 persen, betul enggak? Itu uang itu yang dicuri, bagi orang yang bayar pajak penghasilan, ada orang yang bayar 30 persen, 35 persen itu yang dicuri,” katanya.

Hashim kemudian mengaku bangga dengan Prabowo yang akhirnya membatalkan kontrak terindikasi mark up tersebut.

Kontrak senilai Rp 51 triliun yang ada di meja Prabowo pun akhirnya batal. Hashim mengatakan, Prabowo tidak merestui korupsi.

“Prabowo menolak godaan, saya bersaksi, saya saksi. Dia selamatkan uang kalian, your money, itu uang kalian. Dia selamatkan ya Rp 15-20 triliun dari tangan-tangan koruptor,” ujar Hashim.

(democrazy.id/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *